Bonus Demografi, Untung atau Buntung?

Bisnis.com,14 Jul 2014, 20:35 WIB
Penulis: Ardhanareswari AHP
Bisnis.com, JAKARTA--Kegagalan untuk memanfaatkan bonus populasinya bakal makin menyulitkan Indonesia untuk terlepas dari lower middle income trap.
 
Wakil Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan saat ini tantangan Indonesia tak sekedar middle income trap tetapi lebih rendah dari level tersebut.
 
"Kita lebih berat lagi [ada di level] lower middle income trap. Kita ada kemungkinan tak bisa lolos lower middle income trap, saat ini adalah masa kritikal kita," katanya dalam Seminar bertajuk Investing in Young People, Senin (14/7/2014).
 
Menurutnya, seharusnya dalam 2 tahun ke depan Indonesia harus naik kelas menjadi upper middle income. Dia menambahkan sebenarnya dengan bonus demografi yang ada Indonesia berpeluang untuk 'naik kelas' ke level upper middle income.
 
Data sensus penduduk Indonesia pada 2010 menunjukkan setidaknya ada 62,3 juta anak muda berusia 16-30 tahun.
 
Jumlah itu akan terus berkembang dan diproyeksikan meningkat hingga 70 juta jiwa pada 2035.
 
Komposisi penduduk yang gemuk di usia produktif inilah yang disebut sebagai bonus demografi.
 
"Bisakah kita memanfaatkan untuk bisa naik kelas dari lower middle menjadi upper middle? Salah-salah bisa berubah menjadi beban," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini