Bisnis.com, JAKARTA—Mendukung sinergisitas BUMN di luar negeri, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk., memastikan membuka kantor perwakilan di Yangon, Myanmar tahun ini. Diperkirakan operasional kantor tersebut sudah dimulai kuartal IV/2014.
Head of International Senior Vice President BNI A Firman Wibowo mengatakan operasional perwakilan BNI di negara Aung San Suu Kyi itu tinggal menunggu izin resmi dari OJK dan Central Bank of Myanmar.
“Kami sudah masukkan proposalnya, tinggal tunggu keluar izin saja. Perkiraan kami sekitar kuartal IV tahun ini sudah beroperasi,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (14/7/2014).
Dia menyebutkan pembukaan kantor perwakilan Myanmar sudah mendapat persetujuan KBRI Yangon, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Koordinator Perekonomian.
Masuknya BNI ke Myanmar menurutnya, didasarkan upaya sinergi dengan sejumlah BUMN dan perusahaan dalam negeri yang melakukan ekspansi ke negara tersebut. Apalagi perekonomian negara bekas junta militer itu menunjukkan pertumbuhan menjanjikan.
BNI, katanya, berperan sebagai koordinator sinergi BUMN yang masuk ke negara itu. Tahun lalu perseroan ini berhasil memimpin dibukanya perwakilan BUMN (State Owned Enterprises Representative Office) di Yangon bersama PT Pertamina dan PT Wijaya Karya.
“Myanmar ini sedang tumbuh, mereka giat membangun infrastruktur di berbagai bidang, makanya BNI masuk. Tujuannya tentu mewujudkan bridging Indonesia and the world,” ujarnya.
Dengan dibukanya kantor perwakilan Yangon, dia menyebutkan posisi perseroan di luar negeri kian kokoh. Sebab, mereka sudah memiliki 5 kantor cabang di London, New York, Tokyo, Singapura dan Hongkong. Satu sub branch di Osaka, limited purpose branch di Singapura, dan remittance representative yang tersebar di Malaysia, Saudi Arabia, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.
Sebagai langkah awal, BNI sudah menjalin kerjasama dengan empat bank utama Myanmar, a.l MICB, MFTB, KBZ, dan CB Bank. Perseroan juga terlibat event capacity building bagi perbankan Myanmar dan Central Bank of Myanmar sebagai implementasi dari MoU yang disepakati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel