Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Perusahaan Alat Kesehatan dan Laboratorium Indonesia (Gakeslab) menyatakan kinerja paruh pertama 2014 tumbuh 5% dibandingkan dengan semester I/2013, yang disokong dari penjualan jenis disposibel.
Titah Sihdjati Riadhie, Ketua Umum Gakeslab, mengatakan tingginya permintaan jenis disposibel (sekali pakai) seperti jarum suntik, selang, perban daripada jenis barang modal seperti tempat tidur, inkubator, perlengkapan rumah sakit dan lainnya.
“Tingginya penggunaan jenis ini [disposibel] akibat hadirnya BPJS yang fokusnya pada obat generik dan alkes disposibel,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (14/7/2014).
Hingga kini keberadaan industri alkes jenis barang modal dan disposibel diproyeksi seimbang. Namun demikian, sulit bertumbuhnya kinerja industri alkes nasional akibat dari lemahnya daya saing dengan hantaman produk asing.
Dia menambahkan ketiadaan industri bahan baku yang sesuai medical grade hingga tidak dilaksanakannya peraturan pemerintah mengenai penggunaan produk dalam negeri berdampak pada lemahnya daya saing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel