INDUSTRI OTOMOTIF: Sulit Ada Tambahan Kapital dari Prinsipal Eropa

Bisnis.com,15 Jul 2014, 02:15 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Prinsipal Eropa perlu mencermati peta persaingan dengan merek Jepang sebelum memutuskan memperdalam investasinya di Indonesia. Namun, lebih penting yang dibutuhkan adalah iklim investasi yang kondusif termasuk dari segi biaya logistik.

“Kita perlu buat situasi di dalam negeri lebih baik, dari segi logistik, rantai pasok, transportasi, level kemacetan lalu lintas dan lainnya. Terkait infrastruktur, investor sudah gerah sejak  dulu,” ucap Komisaris Indomobil Group Gunadi Sindhuwinata kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Ketergantungan terhadap Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menjadi salah satu hal yang menahan ketertarikan prinsipal otomotif memperdalam penanaman kapital. Pasalnya jalur transportasi darat antara pabrikan dengan pelabuhan kerap terkendala macet sehingga biaya logistik sulit dihemat.

Oleh karena itu Pelabuhan Cilamaya di Karawang, Jawa Barat, diharapkan segera beroperasi. Pelabuhan senilai Rp34,5 triliun itu menjadi harapan semua pebisnis di industri otomotif, termasuk pabrikan Jepang.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat sepanjang tahun lalu penguasaan merek asal Jepang di pasar otomotif domestik mencapai 95,5% setara 1,15 juta unit. Produk non-Jepang terlaris jelaslah merek barat sejumlah 36.799 unit setara 3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini