Angkasa Pura Minta Status Operasional 24 Jam Bandara Juanda Dikaji Ulang

Bisnis.com,15 Jul 2014, 16:59 WIB
Penulis: Miftahul Ulum
Bandara Juanda. Status operasional 24 jam ditinjau ulang.

Bisnis.com, SURABAYA–PT Angkasa Pura I Bandara Juanda meminta status operasional 24 jam di bandara tersebut dikaji ulang, menyusul keterbatasan infrastruktur pendukung.

Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Juanda Andrias Yustinian menguraikan Kementerian Perhubungan memang menetapkan bandara Juanda bisa beroperasi 24 jam. Namun, ketetapan tersebut diusulkan ditinjau ulang karena keterbatasan infrastruktur.

Run way kurang, setidaknya dua kalau mau 24 jam, oleh karenanya kami meminta penetapan sebagai bandara bisa beroperasi 24 jam ditinjau ulang,” jelasnya, Selasa (15/7/2014).

Menurutnya bisa saja maskapai mengajukan penambahan jadwal penerbangan selepas pukul 24.00 WIB. Hanya saja bila semua maskapai mengambil kebijakan serupa maka penerbangan dini hari tetap padat.

“Solusinya tetap penambahan landasan pacu,” jelasnya. Sampai sejauh ini, Andiras menambahkan, belum ada maskapai yang mengajukan tambahan slot untuk penerbangan dinihari tersebut.

Kepala Otoritas Bandara Wilayah III Mohammad Alwi menguraikan pemberlakukan operasional 24 jam Bandara Juanda berdasar prinsip permintaan khusus. Bandara dibuka bila lokasi tujuan pesawat juga bisa melayani penerbangan dini hari.

“Jadi kalau take off di sini dini hari maka lokasi tujuan harus buka. Itu syarat operasional bandara 24 dengan request tapi belum ada yang minta tambahan,” ujarnya.

Alwi menguraikan penerbangan di Bandara Juanda yang kini memiliki satu landasan pacu memang cukup padat. Ada sekitar 60 maskapai dengan 300 slot menggunakan landasan tersebut.

Jarak pergerakan antarpesawat di Juanda rata-rata 3,5 menit. Sedangkan pesawat yang mendarat terakhir pukul 12.30 WIB. “Memang penambahan landasan pacu menjadi mendesak,” tambahnya.

Sementara terkait dengan potensi peningkatan penerbangan saat mudik, Alwi mengatakan belum ada maskapai yang mengajukan tambahan penerbangan. Hanya saja, maskapai disarankan menggunakan pesawat berkapasitas besar guna meningkatkan efisiensi landasan.

Dia menggambarkan pesawat berkapasitas 380 orang atau 450 orang bisa setara tiga pesawat kecil. Bila maskapai menggunakan strategi tersebut maka bisa terjadi pengurangan slot karena penyatuan jadwal penerbangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini