JELANG LEBARAN: Ini 2 Cara Kementan Stabilkan Harga Cabai

Bisnis.com,16 Jul 2014, 03:30 WIB
Penulis: Irene Agustine
Direktorat Jenderal Pengolahan Hasil Pertanian segera mengupayakan adanya pengolahan cabai di tingkat petani. /Bisnis.com

Bisnis.com, CIANJUR – Menjelang lebaran, petani mengeluhkan harga produksi cabai merah keriting yang jatuh hingga Rp2500-3000 per kg kepada Menteri Pertanian Suswono yang melakukan kunjungan kerja di pertanaman cabai merah keriting Cipanas, Jawa Barat (15/7/2014).

Pasalnya, harga tersebut jauh berbeda dengan dengan kondisi tahun lalu yang sempat menyentuh Rp30.000 per kg. Mendengarkan keluhan tersebut, Suswono berjanji ada dua hal yang akan coba diupayakan dalam mengatasi kesejahteraan petani.

Pertama, Kementan akan mengusahakan adanya kontrak antara petani yang tergabung dalam kelompok usaha tani atau koperasi dengan perusahaan pengolah cabai seperti Indofood atau ABC. Dengan adanya kontrak tersebut, diharapkan nasib petani akan terlindungi. Disisi lain, perusahaan juga akan terjamin dengan suplai cabai merah keriting yang terus masuk.

“Tapi, harus janji kalau kontrak ini terlaksana dua-duanya harus disiplin. Sebab kadang-kadang kalau harga bagus di pasar, petani malah enggak nyuplai ke industri. Begitu juga jika harga jatuh, industri harus tetap menyerap ke petani dengan harga yang sebelumnya telah disepakati,”jelasnya.

Dia menambahkan, “Jadi misalnya kedua pihak kontrak sepuluh ribu rupiah per kilo. Kami mengharapkan bisa terealisasi.”

Kedua, Direktorat Jenderal Pengolahan Hasil Pertanian segera mengupayakan adanya pengolahan cabai di tingkat petani dengan memperhatikan daerah sentral penghasil cabai untuk diolah.

“Mungkin nanti dikeringkan dulu, baru diolah sehingga bisa menjadi cabai cepat saji, daripada menumpuk dan akhirnya busuk,” jelasnya.

Harga eceran cabai merah keriting sendiri berkisar antara Rp8000-9000 per kg, sedangkan harga impas untuk petani cabai merah keriting idealnya mencapai Rp6000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini