Bisnis.com, JAKARTA - Gaji sejumlah direktur utama badan usaha milik negara (BUMN) yang mencapai Rp100 juta per bulan ternyata tidak menjamin untuk tidak korupsi.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan meski gaji sejumlah dirut BUMN lebih tinggi lima kali lipat dari gajinya sebagai menteri yang mencapai Rp19 juta per bulan, masih saja tega untuk melakukan korupsi. Dahlan menuturkan beberapa hari yang lalu, dia berbincang-bincang dengan sejumlah dirut BUMN.
Dia mengungkapkan bahwa dirinya yang mengangkat orang-orang tersebut menjadi dirut perusahaan pemerintah. Bisa saja Dahlan tak mengangkat orang-orang tersebut menjadi dirut perusahaan pelat merah. Bayangkan saja, orang-orang yang diangkat oleh Menteri BUMN, gajinya lebih tinggi dari menteri itu sendiri.
"Bahkan ada yang lima kali lipat, fasilitas berlipat-lipat kali lebih bagus. Untuk apa saya mengangkat orang dengan gaji yang lebih tinggi dan fasilitas bagus. Kok, masih tega, masih main-main, masih ngobyek, masih korupsi, masih terima komisi, kok tega orang-orang yang masih melakukan itu," ungkapnya, Kamis (17/7/2014).
Dia tidak menyebut dirut BUMN mana yang masih tega melakukan hal-hal yang dikeluhkan mantan Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) itu.
Dia bahkan mengaku tidak pernah menerima upeti, bahkan menggangu dirut-dirut BUMN itu meskipun gaji yang diterima sebagai menteri jauh lebih rendah ketimbang anak buahnya. Dia ingin direksi BUMN bekerja lebih giat lagi dan tidak mencoba untuk korupsi.
"Seharusnya berfikir begini, kan yang mengangkat dirut BUMN saja gajinya Rp19 juta per bulan. Seharusnya kita enggak korupsi," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel