RUMAH SEDERHANA TAPAK: Awal 2015, Pasokan Tersendat

Bisnis.com,17 Jul 2014, 05:40 WIB
Penulis: Fatia Qanitat
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Pasokan rumah sederhana tapak diperkirakan akan tersendat pada tahun depan, karena pengembang membatasi pembangunan pada tahun ini.

Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Indonesia versi Munas Jakarta Anton R Santoso mengatakan karena belum mendapatkan kepastian hukum, banyak pengembang yang menahan pembangunan rumah pada tahun ini.

Pada April lalu, Kementerian Perumahan Rakyat menelurkan Peraturan Menpera yang menghentikan penyaluran fasilitas likuiditas pembiyaan perumahan (FLPP) untuk rumah tapak, terhitung mulai 31 Maret 2015. Mulai tanggal tersebut, FLPP hanya disalurkan untuk rumah susun.

Akibat kebijakan tersebut, ujar Anton, banyak pengembang rumah sederhana yang tidak melakukan pembangunan, karena khawatir pasokan tidak bisa diserap pasar.

"Saat ini pengembang hanya menghabiskan stok tanah yang mereka punya. Mereka belum mau membeli tanah baru. Kita tunggu saja dulu, apakah aturan tersebut akan direvisi atau tidak pada pemerintahan mendatang," katanya usai berbuka puasa bersama, Selasa (15/7/2014).

Dia mengatakan dalam kondisi normal, umumnya pengembang segera membeli tanah baru jika tanah sudah habis dikembangkan.

Jika pembelian tanah dilakukan tanpa menunggu kepastian hukum, dikhawatirkan pasokan tidak akan diserap pasar.

"Kalau membeli tanah untuk FLPP ini lokasinya berbeda dengan membeli tanah untuk komersial. Kalau nanti sudah dibeli, tapi tidak bisa disalurkan malah membuat susah. Tanah tersebut belum tentu cocok dikembangkan untuk hunian komersial," ungkapnya.

Bila mengacu pada target penyaluran rumah 2014 sekitar 75.000 unit, ada kemungkinan selama 2015 pengembang hanya akan memasok separuh dari target yang dicapai pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini