KONDOTEL BALI: Okupansi Menurun, Pengembang Perlu Hati-Hati

Bisnis.com,17 Jul 2014, 05:09 WIB
Penulis: Fatia Qanitat
ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Pengembang kondotel (kondominium-hotel) di Bali perlu memperhatikan kondisi penurunan okupansi hotel yang terjadi sejak 4 tahun terakhir.

Head of Research & Advisory Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo mengatakan sempat terjadi kenaikan okupansi hotel pada 2010 lalu, dengan kisaran di atas 80%.

Peningkatan tersebut direspons langsung oleh pengembang, sehingga banyak pasokan baru yang masuk ke pasar saat ini.

"Untuk seluruh level hotel, mulai dari bintang 3, 4, dan 5 berada pada okupansi sekitar di bawah 70% saat ini.

Diharapkan pertumbuhan wisatawan ke depan dapat mendongkrak tingkat hunian," katanya, Rabu (16/7/2014).

Banyak pengembang yang memberikan penawaran cukup menarik bagi investor.

Umumnya, seperti points free stay setiap tahun, jaminan pengembalian modal di tahun-tahun pertama, dan skema pembagian keuntungan setelah periode garansi.

Hal inilah yang menjadikan investasi di kondotel tetap dianggap menarik.

"Kemungkinan nantinya tingkat penjualan akan berkurang, tapi tergantung dari masing-masing proyek, melihat lokasi pembangunan dan performa hotel itu sendiri nantinya. Sekarang sekitar 90% unit kondotel yang dikembangkan sudah terjual," tambah dia.

Ke depan, sambungnya, ada kemungkinan pemberian subsidi tambahan dari pengembang kepada pemilik karena tingkat okupansi hotel tidak mencapai besaran yang dijanjikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini