ARSITEKTUR: Mewarnai Kota Lebih Humanis

Bisnis.com,20 Jul 2014, 15:40 WIB
Penulis: Anugerah Perkasa
AkzoNobel telah mengecat beberapa bangunan bersejarah di Indonesia. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Bagaimana warna-warni bisa memengaruhi energi positif, bahkan mendorong pembangunan ekonomi satu kota? Jawaban itu mungkin ada di AkzoNobel, perusahaan cat dan pelapis global.

Sejak Juni, perusahaan  tersebut bekerja sama dengan firma arsitektur asal Belanda, OMA untuk melakukan studi soal hubungan antara warna dan pembangunan ekonomi.

CEO AkzoNobel Ton Buchner mengatakan lebih dari 75% populasi masyarakat dunia diperkirakan tinggal di perkotaan pada 2050, sehingga perusahaannnya akan memiliki pengaruh penting dalam transformasi urban tersebut.

Dia menginginkan kota yang lebih berenergi dan memberikan inspirasi. “Itulah niat kami menggunakan keahlian untuk membuat kehidupan kota lebih berenergi, menginsiprasi dan memberikan semangat bagi masyarakat di seluruh dunia,” kata Buchner dalam keterangan resminya.

“Kami ingin melampaui aspek fungsional, untuk terhubung pada tingkat emosional.” Dia menuturkan kerja sama penelitian tersebut akan memberikan kontribusi signifikan untuk menciptakan lingkungan yang lebih humanis untuk warga dunia.

AkzoNobel juga meluncurkan Human Cities Manifesto, yang memfokuskan pada enam hal untuk kota seluruh dunia. Mereka adalah warna, warisan, transportasi, olahraga, pendidikan dan keberlanjutan.

Jun De Dios, Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia, mengatakan bangunan bersejarah merupakan salah satu identitas kota yang harus dilindungi. Dengan melindungi bangunan bersejarah, katanya, masyarakat sedang menyiapkan masa depannya.

“Nilai-nilai budaya dalam bangunan bersejarah juga dapat menarik turis untuk mengunjungi suatu kota. Pada akhirnya, hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal,” De Dios memaparkan pada pekan ini.

AkzoNobel telah mengecat beberapa bangunan bersejarah di Indonesia, seperti Museum Fatahillah pada 2009, Balai Pemuda Surabaya, dan Benteng Rotterdam Makassar, pada  2010. Perusahaan itu memercayai bahwa melestarikan bangunan bersejarah merupakan bagian dari manifesto kota humanis.  De Dios meyakini dengan mengecat bangunan tersebut,  masyarakat setempat pun akan  bangga dengan bangunan tersebut sebagai identitas mereka.

“Kita harus percaya bahwa memberikan warna kepada ruang publik adalah penting. Saya percaya bahwa ada hubungan kuat antara warna dan emosi dari setiap masyarakat. Ini dapat memberikan energi dan masyarakat akan merasa betah tinggal di kota mereka,” katanya.  (ANUGERAH  PERKASA/PUPUT ADY SUKARNo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini