Garuda Cari Utang Untuk Beli 18 Pesawat Airbus

Bisnis.com,21 Jul 2014, 21:17 WIB
Penulis: Sukirno
Pesawat Garuda. Cari utang untuk Beli 18 Pesawat Airbus/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. tengah mencari pinjaman untuk membeli 18 unit pesawat Airbus dengan jangka waktu utang 10-12 tahun.

Analis Pasar Modal Yanuar Rizky memerkirakan maskapai penerbangan milik pemerintah itu bakal sedikit mengalami kesulitan dalam mencari dana pinjaman dari perbankan.

"Masalahnya sedang transisi juga dari ekuitas ke banking. Pemberi pinjaman akan ada, tapi suku bunga enggak rendah, pasti tinggi," ungkapnya ketika dihubungi Senin (21/7/2014).

Menurutnya, pendanaan yang akan ditempuh oleh emiten berkode saham GIAA itu akan diperoleh dari kombinasi antara perbankan dan pasar modal. Garuda juga memungkinkan mengkombinasi pendanaan itu dengan dana hasil right issue yang diterbitkan sebelumnya.

Pilihan pendanaan lain, sambungnya, dapat dilakukan dengan mendapatkan dari sindikasi perbankan. Tentu saja, untuk pembelian 18 pesawat, hanya bank asing yang akan mampu memberikan pinjaman.

Dia mencontohkan, pendanaan yang dapat dilakukan GIAA akan seperti penerbitan surat utang negara (SUN) dalam dolar Amerika Serikat atau obligasi pemerintah dengan denominasi Euro.

Suku bunga SUN dalam dolar AS, katanya, mencapai 7%. Sedangkan dalam bentuk Euro, suku bunga obligasi pemerintah itu mencapai 3%. Tentu akan berbeda jika korporasi yang mencari pinjaman.Yanuar memerkirakan dari suku bunga obligasi pemerintah itu, bunga utang korporasi kemungkinan plus-minus 1%.

"Dengan tenor yang panjang, apa bisa pendapatan di atas 10%?" tanyanya.

Berdasarkan publikasi perseroan Senin (21/7/2014), Garuda mencari pinjaman untuk membeli 8 unit pesawat dengan tipe A320 dan 10 unit pesawat A320 Aircraft incorporting the New Engine Option (neo Aircraft).

Kedua jenis pesawat itu akan diproduksi pada 2016-2018 dengan tipe transaksi pinjaman bertenor 10-12 tahun pembiayaan. Perseroan mengundang calon-calon penawar untuk berpartisipasi dalam proses lelang pembiayaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini