Bisnis.com, JAKARTA—Laba konsolidasi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk hingga triwulan II/2014 BRI mencapai Rp11,75 triliun. Jumlah itu tak jauh berbeda dengan laba bersih bank BRI yang mencapai Rp11,72 triliun, atau naik 17,11% year on year.
Pertumbuhan kredit BRI tercatat meningkat 17,19% dari Rp391,77 triliun pada triwulan II/2013 menjadi Rp459,13 triliun. Adapun non performing loan tercatat 0,57%. Hingga akhir triwulan II/2014 BRI berhasil mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) Rp488,45 triliun, tumbuh 11,27% year on year. Porsi dana murah mencapai 57,3% dari total DPK.
Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni mengatakan hingga semester I/2014 BRI mencatatkan net interest margin (NIM) 8,93%, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yang hanya 8,08%.
“Salah satu alasan NIM naik karena LDR (loan to deposit ratio) kami sudah sampai 94%, artinya hampir seluruh aktiva produktif kami tempatkan di kredit,” katanya, Selasa (22/7/2014).
Alasan lainnya, kata Baiquni, adalah pertumbuhan kredit mikro yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan total kredit, meskipun dia mengaku BRI tidak menaikkan suku bunga kredit di segmen ini.
Direktur Jaringan dan Layanan BRI Suprarjarto mengatakan kredit mikro BRI tumbuh signifikan pada triwulan II/2014. Pada periode tersebut pertumbuhan kredit mikro BRI mencapai 18,1%, dari Rp122,1 triliun pada triwulan II/2013 menjadi Rp144,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel