Bencana Topan Kurangi Permintaan Kedelai di China

Bisnis.com,24 Jul 2014, 13:39 WIB
Penulis: Lukmanul Hakim Daulay
Perkebunan Kedelai. Bencana Topan Kurangi Permintaan Kedelai di China.

Bisnis.com, JAKARTA--Seorang peneliti komoditas pertanian yang berbasis di China, Konsumsi kedelai di negeri tirai bambu itu akan melambat pascabencana topan di awal bulan ini yang menghancurkan tambak dan peternakan. Hal itu tentunya mengurangi penggunaan pakan ternak.

Topan Rammasun membawa angin kencang dan hujan ke Guangdong, Guangxi dan Propinsi Hainan, menghancurkan tambak ikan dan udang serta beberapa peternakan.

Seperti dilansir dari Bloomberg, Lin Guofa, seorang analis di Bric global Agricultural Consultants Ltd, mengatakan kerugian ini diperkirakan mengurangi konsumsi pakan akuakultur dengan lebih dari 1 juta metrik ton. Di mana dibutuhkan sekitar 300.000 ton kedelai untuk memproduksinya.

"Bulan Juli dan Agustus sebenarnya adalah waktu puncak permintaan pakan oleh akuakultur," katanya.

Lin menuturkan, permintaan konsumsi kedelai ini diperkirakan akan pulih pada tahun 2015. Kondisi di China ini serta merta tidak membantu perdagangan di Chicago, yang telah merosot sejalan dengan adanya spekulasi kenaikan produksi global.

Survei Bloomberg News pada 21 Juli diproyeksikan kenaikan impor kedelai China pada semester kedua tahun ini.

Kedelai untuk pengiriman November di Chicago Board of Trade tercatat naik 0,2% menjadi USD 10,7825 per bushel pada pukul 01:51 siang waktu Beijing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini