KABEL LAUT JAWA-SUMATRA: Revisi Cetak Biru Pendanaan Selesai 15 Agustus

Bisnis.com,25 Jul 2014, 21:57 WIB
Penulis: Anggi Oktarinda
Ilustrasi jaringan listrik PLN. /

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menargetkan revisi blue book untuk pendanaan pembangunan kabel interkoneksi bawah laut Jawa-Sumatera akan selesai pada 15 Agustus 2014. Dengan demikian, proses tender pembangunan kabel interkoneksi bawah laut Jawa – Sumatra dapat segera dilanjutkan.

Menteri Negara Perencanaan Nasional/ Kepala Bappenas Armida Alisjahbana merinci perlu dua persyaratan akhir untuk mengesahkan revisi blue book. Pertama, surat persetujuan dewan komisaris. Kedua, surat persetujuan Menteri BUMN.

“Dua itu harus dipenuhi. Pertama, surat persetujuan dari dewan komisaris, itu sudah.  Kedua, setelah surat persetujuan dari dewan komisaris, surat persetujuan dari Menteri BUMN. Kalau dua-duanya sudah, baru saya bisa [selesaikan] revisi blue book,” ujar Armida di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/7/2014).

Setelah revisi blue book tersebut selesai, ujarnya, PLN dapat melanjutkan tender untuk memulai proyek kabel interkoneksi bawah laut yang menghubungkan Sumatera hingga Jawa. Blue book tersebut menetapkan pendanaan yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek kabel interkoneksi.

“Pendanaannya sudah fix, yang dari JICA itu. Dengan demikian, kalau itu sudah selesai revisi, pendanaan untuk keseluruhan project ini berarti ada. Kalau pendanaan ada, dia bisa langsung tender,” ujarnya sambil menambahkan bahwa revisi blue book tersebut merupakan salah satu dari Program 100 Hari Terakhir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebelumnya, pemerintah sudah menyetujui pinjaman Luar Negeri senilai US$929 juta dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk proyek kabel transmisi bawah laut yang menghubungkan Sumatera hingga Jawa. Pinjaman tersebut tertuang dalam blue book yang sedang diproses oleh Pemerintah.

Total pinjaman yang dikucurkan JICA untuk proyek transmisi memakai teknologi tegangan tinggi 500 kV dengan arus searah (high voltage direct current/HVDC) adalah sebesar US$2,13 miliar.

Sebanyak  US$1,19 miliar di antaranya sudah disetujui pemerintah sejak beberapa saat yang lalu. Adapun sisanya sebesar US$929 juta disetujui kemudian.

Pinjaman JICA bertenor 30 tahun, masa tenggang 10 tahun dengan bunga 0,3% per tahun. PLN menargetkan konstruksi proyek HVDC bisa dimulai awal 2015 dengan rencana operasi 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini