JAKUR MUDIK: Jembatan Ciamis Amblas, Banjar Macet di Jalur Selatan

Bisnis.com,27 Jul 2014, 06:21 WIB
Penulis: Sukirno
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANJAR- Arus mudik melalui jalur Selatan Jawa Barat diwarnai dengan amblasnya jembatan di Tasikmalaya dan kemacetan lalu lintas di Kota Banjar menuju Jawa Tengah.

Pantauan Bisnis.com, Minggu dinihari (27/7/2014), jembatan di Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis yang amblas sejak 2 hari lalu belum dapat dilalui kendaraan pemudik.

Polres Ciamis mengalihkan arus lalu lintas pemudik yang hendak menuju Banjar dan Jawa Tengah melalui Kota Tasikmalaya. Namun, akibat sempitnya jalan alternatif yang terbilang rusak berat tersebut mengakibatkan laju kendaraan melambat.

Setelah pemudik dihadang kemacetan parah di kawasan Nagreg hingga Gentong Tasikmalaya, kendaraan pemudik juga terhambat di Cihaurbeuti, Ciamis.

Tak pelak, kendaraan yang berasal dari Bandung maupun Jakarta hanya mampu memacu kendaraan secara perlahan. Penumpukan kendaraan tak terhindarkan.

Kondisi lalu lintas pemudik mulai lengang ketika memasuki Ciamis, Jawa Barat. Kendala utama di jalur Kabupaten Ciamis adalah banyaknya jalan berlubang yang cukup dalam sehingga membahayakan pemudik.

Setelah melewati Ciamis, pemudikpun masih terjebak kemacetan yang cukup parah. Diperkirakan kemacetan mencapai 15 km hingga hampir memasuki Kota Banjar.

Selain jalan yang sempit, jalan utama menuju Cilacap Jawa Tengah di jalur selatan ini juga amblas tepatnya di Purwaharja, Kota Banjar. Antrian kendaraan mengular mengakibatkan laju pemudik tampak padat merayap.

Sejumlah petugas kepolisian dari Polres Ciamis, Tasikmalaya, dan Polresta Banjar, tampak mengatur lalu lintas untuk membantu pemudik.

Arus lalu lintas di Kota Banjar mulai terpecah ke arah Pangandaran dan arah Cilacap Jawa Tengah. Hingga Minggu  (27/7/2014), pukul 05:00 WIB, arus lalu lintas di Kota Banjar masih padat merayap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Linda Teti Silitonga
Terkini