EKONOM BANK DUNIA: Orang Kaya di Indonesia Kurang Patuh Bayar Pajak

Bisnis.com,03 Agt 2014, 16:50 WIB
Penulis: Ringkang Gumiwang

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Bank Dunia menilai melesetnya target penerimaan pajak dalam tujuh tahun terakhir dikarenakan lemahnya regulasi perpajakan dalam meningkatkan tingkat kepatuhan pajak (tax compliance).

Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop mengatakan fenomena perpajakan di Indonesia adalah sebagian besar warga Indonesia, terutama orang kaya atau orang berpenghasilan menengah belum patuh membayar pajak.

 
“Saya mau bilang apa. Biasanya, masalah perpajakan di negara itu adalah dari sisi kualitas. Orang yang sulit bayar pajak itu biasanya orang miskin atau orang berpenghasilan menengah. Tetapi kasus di Indonesia, justru orang kaya juga sulit bayar pajak,” katanya Ahad (3/08).

 

Ndiame menilai Indonesia sudah seharusnya mulai mendiskusikan adanya regulasi yang efektif dalam mendorong warganya untuk membayar pajak secara benar, atau setidaknya memiliki data para wajib pajak yang memadai.

Pengamat perpajakan Universitas Indonesia, Darussalam mengatakan kepatuhan pajak di Indonesia memang berada di kisaran 30%-60% selama 4 tahun terakhir ini.

Salah satu penyebab rendahnya kepatuhan membayar pajak itu adalah tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Ditjen Pajak masih rendah.

“Saya kira hingga saat ini belum adanya terobosan berarti dari pemerintah, khususnya dari Ditjen Pajak. Ini juga menunjukkan masih belum tegaknya law enforcement di Indonesia. Dampaknya, target penerimaan pajak berpotensi kembali meleset lagi,” ujarnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini