SUPPLY CHAIN: Revitalisasi Pelabuhan Mendesak Dilakukan

Bisnis.com,03 Agt 2014, 13:59 WIB
Penulis: MG Noviarizal Fernandez

Bisnis.com, JAKARTA - Supply Chain Indonesia mendesak pemerintah melakukan revitalisasi pelabuhan di Indonesia guna mendukung kelancaran arus barang.

Setijadi, Chairman Suply Chain Indonesia mengatakan kerusakan Jembatan Comal berdampak terhadap kelancaran transportasi, baik untuk penumpang maupun barang, yang diperkirakan baru akan normal setelah rampungnya pembangunan jembatan permanen yang memakan waktu sekitar 2-3 bulan.

Dalam waktu tersebut, akan terjadi penambahan waktu tempuh pengangkutan barang sekitar 6 jam. Apabila terjadi kemacetan karena jalur alternatif tidak memadai, waktu tempuh akan menjadi lebih lama lagi.

"Pengembangan alternatif moda transportasi di Indonesia, harus mempertimbangkan transportasi multimoda, termasuk dengan mengembangkan dan memadukan transportasi laut di dalamnya, " katanya Ahad (3/8).

Menurutnya, saat ini peranan transportasi laut masih belum optimal yang dapat dilihat dari peningkatan volume barang yang melalui pelabuhan-pelabuhan di Indonesia yang rendah.

Rata-rata pertumbuhan volume kargo yang dimuat di lima pelabuhan utama Indonesia (Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Balikpapan, dan Makassar), dalam lima tahun terakhir tersebut hanya sebesar 3,49% per tahun.

"Bahkan, volume kargo yang dibongkar turun rata-rata sebesar 0,43% per tahun.Peningkatan volume yang signifikan hanya terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, sebesar 12,56% per tahun".

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini