Pemkot Pekalongan Danai Instaliasi Listri Tambak Percontohan Rp1 Miliar

Bisnis.com,07 Agt 2014, 19:12 WIB
Penulis: Muhammad Khamdi
Tambak Udang/Antara

Bisnis.com, PEKALONGAN — Pemerintah Kota Pekalongan menyiapkan anggaran dana Rp1 miliar guna instalasi listrik ke lokasi tambak percontohan di Degayu, Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Proyek sambungan listrik ke area tambak saat ini memasuki tahap lelang.

Wali Kota Pekalongan M Basyir Ahmad mengatakan anggaran Rp1 miliar telah masuk dalam APBD tahun ini. Menurutnya, proses lelang telah dimulai hingga tiga bulan ke depan.

“Petambak jangan khawatir akan pasokan listrik, kami telah menyiapkan anggaran untuk instalasi ke tambak,” papar Basyir saat menemani kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo di Pekalongan, Kamis (7/8/2014).

Basyir meminta kepada petambak untuk tidak khawatir mengenai pasokan energi yang selama ini mengandalkan diesel berbahan bakar solar. Apalagi, kata dia, kebijakan pemerintah pusat saat ini membatasi penjualan solar bersubsidi.

Lebih lanjut, dia mengatakan proyek instalasi listrik akan berlanjut pada 2015 yang akan tersebar di seluruh lahan tambak di wilayah Kota Pekalongan. Mengenai anggaran yang dipersiapkan tahun depan, Basyir belum menyebut nominal angka secara pasti.

“Masing-masing kelurahan yang memiliki potensi tambak akan kami fasilitasi soal sambungan listrik,” paparnya.

Basyir menyebut Kota Pekalongan bagian utara yang berdekatan dengan laut sangat berpotensi dijadikan lahan tambak. Pasalnya, hasil panen dari budi daya tambak terutama jenis udang dapat meningkatkan taraf perekonomian warga setempat.

Dia mencontohkan wilayah Degayu yang semula terkena rob besar tiga tahun lalu akhirnya bisa dimanfaatkan warga untuk area percontohan tambak udang. Hal itu juga atas dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Saat ini, usaha budidaya di wilayah ini telah berkembang menjadi lebih dari 700 ha, yang dikelola 50 kelompok tambak.
"Warga yang lahannya terkena rob ada 816 kk. Sekarang tinggal 160 kk yang belum berbudidaya udang. Dengan banyaknya warga yang budidaya tambak udang, perekonomian di sini meningkat, " ujar Basyir.

Ketua Asosiasi Petambak Udang Jawa Tengah Supandi memaparkan selama ini yang dikeluhkan petambak udang yakni pasokan energi untuk beroperasinya alat kincir di area tambak. Petambak, katanya, selalu bergantung pada diesel berbahan bakar solar.

“Saat ini, penjualan solar dibatasi. Jadi kami minta pemerintah setempat sigap mengenai persoalan petambak,” paparnya.

Selain menggunakan diesel berbahan bakar solar, menurut Supandi, ada alternatif lain dengan memanfaatkan energi listrik. Namun sayangnya, pasokan listrik ke lahan tambak belum terdistribusi secara baik. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan nasib petambak yang mayoritas dari kalangan menengah ke bawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini