Jawa Timur Langka Solar, Gubernur Minta Pertamina Waspadai Kepanikan Masyarakat

Bisnis.com,08 Agt 2014, 20:58 WIB
Penulis: Miftahul Ulum
Ilustrasi

Bisnis.com, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta pertamina mewaspadai potensi kepanikan masyarakat sebagai dampak dari pembatasan jam pembelian solar bersubsidi. Terlebih solar wilayah ini kurang sekitar 5% dari proyeksi kebutuhan riil hingga akhir tahun.

Pria yang akrab dipanggil Pak De atau Pakde Karwo ini menuturkan, saat selisih harga antara solar subsidi terlalu tinggi maka ada dua kemungkinan. Pertama, masyarakat panik dan membeli solar dalam jumlah banyak lalu disimpan.

Kedua, masyarakat membeli solar subsidi kemudian dijual kembali kepada kalangan yang seharusnya tidak mengonsumsi solar nonsubsidi.

Kedua pola tersebut selalu terjadi saat ada kesenjangan harga antara barang subsidi dan nonsubsidi.

“Ekonomi itu psikologi konsumen, makanya distribusi minyak yang harus dijaga. Pemprov Jatim makanya minta jaminan distribusi,” jelasnya, Jumat (8/8/2014).

Seperti diketahui, Pertamina Marketing Operation Region V membatasi pelayanan pembelian solar subsidi di 42 SPBU Jawa Timur dan 8 SPBU di Denpasar, Bali.

Sebanyak 50 stasiun pengisian tersebut hanya melayani pembelian solar bersubsidi pukul 08.00 WIB-18.00 WIB.

Asisten Manager External Relation Pertamina Marketing Operation Region V Heppy Wulansari menguraikan hingga pertengahan Juli penyaluran premium mencapai 54% dan solar subsidi 56% terhadap kuota.

Pembatasan pembelian solar dan premium salah satu cara agar kuota BBM subsidi hingga akhir tahun tak terlampaui.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini