BI Masih Perlu Suku Bunga Tinggi? Begini Alasannya

Bisnis.com,10 Agt 2014, 22:55 WIB
Penulis: Ardhanareswari AHP
Bank Indonesia kemungkinan besar akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan. /

Bisnis.com, JAKARTA--Peneliti dari Aspirasi Indonesia Research Institute Yanuar Rizky menilai BI memang masih perlu mempertahankan suku bunga di level tinggi. Jika tidak Indonesia bisa kalah dengan negara maju yang mulai ancang-ancang untuk ambil untung besar-besaran.

"Negara maju mulai bermain isu, karena menaikkan suku bunga saja enggak akan bisa menarik uang kembali," katanya. Saat ini, kata Yanuar, perang moneter melalui isu negatif di emerging market mulai kencang.

Oleh karenanya, Indonesia tak boleh terlambat menaikkan suku bunga untuk menjaga aliran dana keluar besar-besaran ketika negara maju seperti AS ingin menarik kembali uangnya dengan menaikkan suku bunganya.

Terlebih, kata Yanuar, otoritas moneter juga perlu menyeimbangkan BI rate dengan suku bunga di pasar obligasi. "Kalau suku bunga tidak bisa mengimbangi yield surat utang itu tidak bagus," katanya.

Saat ini imbal hasil atau yield dari obligasi keluaran pemerintah bahkan sudah mencapai kisaran di atas 8%. Pekan lalu obligasi bertenor 5 tahun yield-nya ada di kisaran 7,9% sedangkan tenor 10 tahun di level 8,2%.

Meski begitu, dia menilai langkah otoritas moneter yang mengerem pertumbuhan juga harus diimbangi dengan otoritas fiskal untuk menyeimbangkan perumbuhan dan kekuatan nilai tukar.

Jika dua indikator tersebut, yakni nilai tukar dan pertumbuhan, sama-sama melambat maka ini yang patut diwaspadai

 

Baca juga 

SUKU BUNGA ACUAN: BI Hampir Pasti Pertahankan BI Rate

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini