Jabar Diharapkan Menjadi Sentra Bioindustri

Bisnis.com,12 Agt 2014, 15:21 WIB
Penulis: Herdi Ardia
Petani merawat tanaman palawija jenis ketimun/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG --Balai Besar Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian, Kementerian Pertanian berharap pada 2015 mendatang, Provinsi Jabar bisa menjadi sentra bioindustri.

Kepala Balai Besar Bioteknologi dan Sumber daya Genetik Pertanian, Karden Mulya mengatakan, upaya agar provinsi dengan rumah tangga usaha pertanian yang mencapai 3.058.612 rumah tangga itu menjadi bioindustri adalah dengan meningkatkan adopsi petani terhadap teknologi pertanian.

"Untuk itu, pemda harus bersikap aktif menyampaikan indormasi kepada petani melalui para penyuluh. Dengan begitu, jumlah petani yang mengadopsi akan meningkat," katanya, kepada wartawan, Selasa (12/8/2014).

Masalahnya, jumlah petani yang mengadopsi hasil inovasi teknologi masih minim. Padahal pihaknya hingga kini telah menghasilkan 400 teknologi inovatif untuk kemajuan pertanian.

Di antara hasil temuannya itu adalah model kawasan Rumah Pangan Lestari yang telah dikembangkan di sejumlah kabupaten/kota.

Selain itu, pihaknya memiliki padi jajar legowo yang merupakan inovasi dalam peningkatan produksi padi. Dengan cara seperti ini petani bisa panen dalam tiga bulan.

"Tapi, petani yang mempraktikan hal ini masih minim. Setidaknya ada empat hal yang mempengaruhi hal ini diantaranya sistem distribusi yang tepat waktu dan jumlah, materi yang sesuai dengan kebutuhan, media informasi dan bimbingan penyuluh yang intensif bagi petani," ujarnya.

Diperlukan suatu sistem diseminasi yang efektif dan berkelanjutan melalui berbagai metode dan media. Dengan demikian, diharapkan informasi teknologi hasil pengkajian yang dibutuhkan dapat segera diadopsi para petani.

 Di tempat yang sama, Bupati Bandung Barat Abubakar berjanji akan membatasi arus alihfungsi lahan pertanian menjadi hunian atau tempat bisnis. Untuk merealiasasikan upaya itu, pihaknya mengaku telah memiliki regulasinya.

Menurutnya, pentingnya penjagaan lahan areal pertanian agar tidak terjadi alih fungsi karena pertanian menjadi modal dalam mempertahankan hidup petani. Untuk itu, pemerintah daerah akan mendorongnya untuk terus lebih berkembang.

 "Dengan regulasi yang telah kami miliki akan menjadi pengendali bagi izin yang diajukan. Jadi lahan ini, kami upayakan tidak terganggu. Apalagi seperti Lembang masuk pada wilayah KBU," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini