Pembatasan BBM Bersubsidi Berpeluang Dongkrak Ekspor Mobil

Bisnis.com,13 Agt 2014, 17:29 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Mobil baru siap dipasarkan/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian menilai pengendalian konsumsi bensin bersubsidi dapat berujung kepada peningkatan kinerja ekspor kendaraan.

Jika BBM subsidi RON 88 hilang dari peredaran maka varian mesin kendaraan lebih sederhana. Pada akhirnya spesifikasi mesin untuk dijual di dalam negeri dan ekspor berkurang.

Kondisi tersebut membuat rantai produksi otomotif lebih sederhana sehingga ekspor bisa terdorong. Sepanjang tahun ini pemerintah menargetkan ekspor kendaraan bermotor mencapai 200.000 unit.

“Pertama-tama kita akan masuk ke target pertumbuhan ekspor 20% per tahun dulu mulai tahun depan,” kata Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi, di Jakarta, Rabu (13/8/2014).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada semester I/2014 nilai ekspor kendaraan dan bagiannya tumbuh 9,20% secara y-o-y. Persentase ini setara dengan ekspor US$2,42 miliar selama enam bulan pertama tahun ini, sedangkan periode yang sama tahun lalu baru US$2,21 miliar.

Sejalan dengan itu impor kendaraan bermotor dan bagiannya menyusut 22,37% pada semester I/2014 secara y-o-y menjadi US$3,25 miliar. Selama enam bulan pertama tahun lalu sektor ini menghasilkan impor senilai US$4,18 miliar.

”Pencabutan subsidi BBM rentetan positifnya banyak, seperti varian mesin jadi lebih sedikit. Yang pasti kebijakan ini tidak akan ganggu pertumbuhan industri otomotif,” tutur Budi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini