SUZUKI: September, Penjualan Diprediksi Menanjak

Bisnis.com,15 Agt 2014, 23:50 WIB
Penulis: Lingga Sukatma Wiangga

Bisnis.com, JAKARTA—Faktor libur Lebaran cukup membuat penjualan mobil merek Suzuki terpukul. Pada Juli 2014, di tataran wholesales penjualannya turun 5% dan secara retail turun 12% dari Juni. Meski demikian, pasar Suzuki diprediksi kembali menanjak pada September mendatang.

Menurut Davy J. Tuilan, 4W Sales Marketing and DND Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), penurunan disebabkan oleh berkurangnya hari kerja yang terpangkas Lebaran. Pada Agustus, ujar Davy, penjualan pun diperkirakan belum pulih dan angkanya tidak akan jauh berbeda dengan Juli.

Pada Juli, jumlah wholesales SIS mencapai 12.001 unit, sedangkan retail mencapai 13.010 unit. Sedangkan pada Juni, wholesales SIS mencapai 12.510 unit, sedangkan retail sekitar 14.500 unit.

“Waktu kerja pendek, gak ada faktor lain selain karena libur Lebaran. Agustus angkanya tidak akan jauh berbeda. Minggu pertama masih libur. Paling kembali stabil pada September,” tuturnya kepada Bisnis, Kamis (14/8).

Hal tersebut membuat pangsa pasar Suzuki menurun sedikit pada Juli. Sebagai gambaran, hingga Juni market share SIS di pasar otomotif Tanah Air mencapai 13,6%. “Memang pangsa pasar kami turun, tapi tidak sampai 1%. Paling di bawah 0,5%,” ujar Davy. 

Davy mengatakan, pada September penjualan SIS akan kembali pada rata-rata 14.000-15.000 unit per bulan. Meskipun ada penurunan di bulan Juli dan prediksi Agustus penjualan masih lemah, namun menurut Davy pihaknya belum akan merevisi target.

Untuk target jumlah penjualan hingga kahir 2014 Davy tidak mau sesumbar. Meski demikian dia optimistis Suzuki mendapatkan 16% pangsa pasar mobil di Tanah Air pada akhir tahun ini.

Sebagai gambaran, pada Juli tiga besar kontributor retail sales SIS adalah Carry 4.437 unit, Ertiga 4.332 unit, dan APV 2.472 unit. Di tataran wholesales tiga besar penymbang terbesar SIS yaitu Ertiga 3.671 unit, Carry 3.523 unit, dan APV 2.919 unit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nurbaiti
Terkini