Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) tampaknya memberi perhatian lebih pada bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2 dan 3 yang masih menggenjpt laju ekspansi bisnis.
Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengungkapkan bila dilihat secara keseluruhan ekspansi bank mencatatkan perlambatan, terbukti dari laju fungsi intermediasi di paruh pertama tahun ini mencapai 16,6%. Namun, bank kategori BUKU 2 dan 3 punya kecenderungan ekspansif.
"Bank kategori BUKU 2 dan 3 harus hati-hati," ungkapnya, Kamis (14/8/2014).
Jika, kategori BUKU 2 dan 3 genjot ekspansi, lanjutnya, maka bank-bank tersebut akan menggenjot penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Untuk mencari DPK, maka bank tersebut akan menaikkan bunga dana dan kondisi tersebut, katanya, akan memperburuk kondisi likuiditas perbankan.
Menurutnya, kalau ada bank-bank yang menaikkan bunga dana, maka hal tersebut akan meningkatkan biaya dana, dan dampaknya bunga kredit yang ditawarkan pada nasabah juga akan mahal.
Selain menjaga stabilitas, Halim menilai kualitas aset juga perlu dijaga di tengah kebijakan Bank Indonesia yang cenderung ketat.
Berdasarkan permodalan, ketegori BUKU 2 adalah bank yang memiliki modal senilai Rp1 triliun hingga Rp5 triliun. Sedangkan kategori BUKU 3 memiliki modal Rp5 triliun hingga Rp30 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel