Bisnis.com,REMBANG— Asosiasi Baitul Maal Waa Tamwil (BMT) se-Indonesia (Absindo) mendukung langkah Bank Indonesia dalam menerbitkan mobile-platform dengan nama M-BMT atau disebut E-money.
Ketua Umum Asosiasi Baitul Maal Waa Tamwil (BMT) se-Indonesia (Absindo) Aries Muftie mengatakan penerbitan M-BMT tak lepas dari korelasi dicanangkannya gerakan nasional non tunai yang diresmikan oleh Bank Indonsia dan pemerintah pada 14 Agustus 2014, dimana uang non tunai yang beredar di masyarakat belum mencapai 30%.
Dia menguraikan implementasi E-Money selama ini hanya dimiliki oleh lembaga perbankan dan perusahaan telekomunikasi. Padahal lembaga keuangan mikro berbasis syariah seperti BMT bisa mengimplementasikan E-Money.
Aries menyebutkan dengan adanya uang non tunai, ada tiga keuntungan yang diperolehnya, pertama transparasi, kedua anti money laundry dan anti terorisme, ketiga efesien.
“Dengan alasan ketiga tersebut konsep dari E-money sekaligus menekankan adanya inflasi,” ujarnya disela-sela peluncuran M-BMT di BMT Lasem sekaligus acara halal bihalal di Rembang, Sabtu (16/8/2014).
Kendati manfaat E-money itu sangat besar manfaatnya, tapi lanjut Aries, pemerintah dalam membuat peraturan lupa, dimana E-money hanya diperuntukkan kepada perusahaan besar dan canggih, yakni perbankan dan perusahaan telekomunikasi.
Sementara lembaga keuangan berbasis mikro seperti koperasi syariah, kata dia, tidak boleh. Padahal dalam transaksi dan jumlahnya ribuan triliun dan fee base-nya mungkin ratusan triliun, itu terbesar ada di bawah keuangan berbasis koperasi.
Oleh karena itu, lanjut Aries, agar transaksi model E-Money tersebut tidak dimiliki oleh perusahaan besar dan canggih, BMT melakukan terobosan yang tidak menyalahi peraturan.
Dengan melalui BMT ada dua konsep yang dikembangkan dan tidak menyalahi peraturan pemerintah. Pertama, koperasi itu boleh melakukan untuk anggota (close loop) dan kedua dengan teknologi tapi digunakan model simpanan, maka ada simpanan ta’awun bersama.
Jika suatu saat diperiksa yang berwajib, menurut dia, hal itu tidak bermasalah karena terkait dengan simpanan ta’awun dengan menggunakan alat bernama mobile-BMT dan manfaatnya sama saja dengan E-Money.
Aries menambahkan anggota BMT bisa bertransaksi praktis dimana saja, kapan saja dan bebas pulsa dengan menggunakan M-BMT yang alatnya adalah handphone.
“Dengan adanya M-BMT yang diimplementasikan di BMT BUS merupakan bukti gerakan nasional uang nontunai dilakukan dari bawah berbasis lembaga BMT,” jelas Aries.
Sementara itu, Ketua BMT BUS Lasem Abdullah Yazid menambahkan M-BMT merupakan strategi dari financial inclusion yaitu kemudahan masyarakat dalam mengakses lembaga keuangan. Dengan M-BMT fungsinya sama seperti ATM yaitu bisa transfer, bayar listrik dan lainnya.
Dengan demikian, manfaat M-BMT sangat besar fungsinya bagi anggota BMT untuk segala aktifitas transaksi para anggota. Dia menyakini dengan adanya fasilitas M-BMT akan meningkatkan kinerja bisnis BMT BUS Lasem dan sekaligus memberikan semangat bagi BMT-BMT yang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel