Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo mengungkapkan pengunduran diri Karen Agustiawan sebagai Dirut PT Pertamina (Persero) merupakan hak pribadi Karen.
Namun, jelasnya, pihaknya bisa memahami keinginan Karen yang ingin mundur karena telah menjabat selama dua periode.
"Beliau sudah merasa cukup, saya dukung untuk mengejar karir yang lain. Keputusan itu harus kita hormati," katanya, Senin (18/8/2014).
Menurutnya, di dalam aturan direksi Pertamina, boleh mengundurkan diri dengan alasan apapun.
Bahkan, lanjutnya, secara prosedur, Karen telah menyampaikan surat pemberitahuan sebegai direksi Pertamina. "Surat resminya ke Menteri Badan Usaha Milik Negara. Kalau ke direksi sudah dikirim minggu lalu. Jadi tidak ada kaitannya soal elpiji 12 kilogram."
Namun, perkara siapa penggantinya, dia mengatakan bila belum ada penunjukan pelaksana tugas. Hanya saja, jelasnya, Pertamina jala terus dan tidak ada masa kevakuman jabatan.
"Dengan mundurnya beliau, dan belum ditetapkan dalam RUPS, maka perusahaan akan dijalankan secara kolektif," katanya yang juga menjabat sebagai salah satu komisaris Pertamina.
Pasalnya, sebuah perusahaan dipimpin oleh Dewan Direksi dan didukung oleh Dewan Komisaris.
Susilo mengaku belum mengetahui kapan RUPS akan dilangsungkan, termasuk belum mengetahui apakah ada opsi penolakan dalam RUPS itu.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengundurkan diri dari jabatannya dengan alasan ingin mengajar di Harvard University.
Hal tersebut dibenarkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang menyatakan Dirut Pertamina telah mengajukan surat pengunduran diri dan efektif per 1 Oktober 2014.
"Memang betul, Dirut Pertamina mengajukan pengunduran diri," katanya, Senin (18/8/2014).
Menurutnya, Karen telah berkali-kali meminta untuk mundur dari jabatan bos Pertamina. Akan tetapi, Dahlan selalu menolak dan tetap mempertahankan Karen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel