Ternyata Biaya Pengelolaan Uang Mencapai Rp3 Triliun per Tahun

Bisnis.com,18 Agt 2014, 18:34 WIB
Penulis: Heri Faisal
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mengkampanyekan perlunya digalakkan program pembayaran nontunai untuk efisiensi transaksi dan mengurangi peredaran uang.

Kepala Divisi Kebijakan dan Pengembangan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Yura Djalins mengatakan setiap tahun, BI harus mengeluarkan dana Rp3 triliun untuk mencetak, mendistribusikan dan mengelola uang.

“Setiap tahun BI menghabiskan dana Rp3 triliun untuk mencetak, mendistribusikan dan mengelola uang. Traksaksi non tunai membantu menghemat biaya pengelolaan uang,” katanya saat peluncuran EDC Link oleh Bank Mandiri, BNI, dan BRI di Jakarta, Senin (18/8/2014).

Menurutnya, transaksi non tunai perlu terus dikampanyekan karena efisien dan mengurangi pembengkakan biaya untuk pengelolaan uang.

Meski begitu menurutnya uang tunai masih perlu, namun jumlahnya harus dikurangi dan dialihkan dalam bentuk transaksi-transaksi elektronik. Dia mengatakan transaksi non tunai juga membantu mengurangi tindak kejahatan pencurian uang dan sebagainnya.

Sementara itu, untuk meningkatkan layanan transaksi elektronik, tiga bank plat merah, Bank Mandiri, BNI, dan BRI meluncurkan kerjasama penggabungan layanan electronic data capture (EDC) Link yang dinilai akan meningkatkan efisiensi dan kemudahan dalam melakukan transaksi pembayaran.

Selama ini, masing-masing bank dikenal bersaing ketat dan menjadi memilik jaringan EDC terbanyak di dalam negeri. Namun, kali ini ketiganya sepakat menyatukan infrastruktur transaksi non tunai berupa EDC Link.

Kerjasama tersebut juga mencakup pengembangan aplikasi EDC di masa depan, back office dan complaint handling, serta pelaksanaan joint program loyalty dari kartu kredit dan debit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini