Bisnis.com, JAKARTA - Tiga bank pelat merah, Bank Mandiri, BNI, dan BRI meluncurkan kerja sama penggabungan layanan electronic data capture (EDC) Link yang dinilai akan meningkatkan efisiensi dan kemudahan dalam melakukan transaksi pembayaran.
Selama ini, masing-masing bank dikenal bersaing ketat dan menjadi memilik jaringan EDC terbanyak di dalam negeri. Namun, kali ini ketiganya sepakat menyatukan infrastruktur transaksi nontunai berupa EDC Link.
Kerja sama tersebut juga mencakup pengembangan aplikasi EDC di masa depan, back office dan complaint handling, serta pelaksanaan joint program loyalty dari kartu kredit dan debit.
“Nasabah Mandiri, BNI, dan BRI ada sekitar 50 juta orang, dengan penggabungan ini akan membuka kesempatan banyak toko menggunakan EDC kami,” tutur Hery Gunardi, Director Micro and Retail Banking Bank Mandiri seusai peluncuran di Jakarta, Senin (18/8/2014).
Menurutnya, kerjasama itu sejalan dengan keinginan perseroan untuk memacu bisnis di segmen electronic banking serta memenuhi kebutuhan masyarakat atas alat pembayaran yang nyaman dan efisien.
Kesepakatan itu ditandatangani sendiri oleh Hery Gunardi, bersama Director Consumer and Retail BNI Darmadi Sutanto, dan Director Consumer Banking BRI A. Toni Soetirto melanjutkan MoU yang sudah diteken direktur utama masing-masing bank pekan lalu.
Kerjasama itu, kata A. Toni Soetirto diharapkan menjadi cikal bakal terwujudnya gerbang pembayaran nasional yang digaungkan Bank Indonesia sejak beberapa tahun terakhir. Dia menyakini market share hingga 50% yang dimiliki ketiga bank akan memacu perubahan model transaksi di dalam negeri.
“Kerja sama ini jelas akan memudahkan nasabah, menguntungkan merchant dan bank, karena biaya bisa ditekan. Akan jauh lebih efisien,” ujarnya.
Data Bank Indonesia menyebutkan EDC ketiga bank itu mencapai 614.000 unit atau sekitar 48% dari sebaran transaksi tersebut. Rinciannya Ban Mandiri 210.000 unit, BNI sebanyak 57.000 unit, dan BRI sebanyak 35.000 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel