Uang NKRI Tak Sekadar Alat Pembayaran

Bisnis.com,19 Agt 2014, 08:49 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora

Bisnis.com, JAKARTA--Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Seratus Ribu Rupiah. Kalimat tersebut ditulis dengan huruf kapital mengganti posisi kalimat pada uang pecahan Rp100.000.

Uang NKRI tahun emisi 2014 lahir saat Indonesia berusia 69 tahun. Adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia, M. Chatib Basri, yang menginiasi perubahan baru dalam uang NKRI ini.

Selain tanda tangan Gubernur Bank Indonesia Agus D. W. Martowardojo, bubuhan menteri keuangan semakin memperkuat bukti pemerintah turut serta peduli dalam menjaga kedaulatan.

Chatib mengungkapkan ciri umum mata uang rupiah adalah lambang negara Garuda Pancasila, berfrasa Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta foto Soekarno dan Mohammad Hatta.

Agus D.W. Martowardojo menuturkan pecahan Rp100.000 telah disebarkan ke 31 kantor BI di seluruh Indonesia. Dia mengungkapkan dalam waktu seminggu uang tersebut akan beredar ke seluruh penjuru Indonesia.

Uang NKRI dicetak olehPerusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) yang berlokasi di Karawang. Jumlah uang NKRI yang dicetak mencapai 40 juta bilyet.

“Nanti secara bertahap uang emisi lama akan ditarik dan diganti dengan uang yang ada tanda tangan gubernur BI dan menteri keuangan,” ungkapnya.

Sebelumnya, uang pecahan Rp100.000 ditanda tangani oleh Gubernur BI dan Deputi Gubernur BI sejak 2004. Agus dan Chatib juga memberikan apresiasi pada keluarga Bung Karno dan Bung Hatta.

Tampak juga yang hadir ahli waris dari keluarga Bung Hatta dan Bung Karno yakni Puti Guntur Soekarno dan Meutia Hatta, Gemala Hatta dan Halida.

Bak menanti bayi baru lahir. Tepuk tangan spontan mengisi penuh auditorium lantai empat Bank Indonesia saat tombol peluncuran ditekan dan replika raksasa uang Rp100.000 terpampang .

Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Lambok Siahaan mengungkapkan uang baru yang dicetak akan disesuaikan dengan kebutuhan dan di masyarakat.

BI juga melakukan lelang uncut banknotes. Untuk pecahan Rp100.000 dua bilyet, disediakan sebanyak 5.000 lembar dilelang dengan nilai Rp500.000. Pecahan Rp100.000 sebanyak empat bilyet dilelang dengan nilai Rp1 juta.

Adapun, uncut banknotes uang NKRI sebanyak 45 bilyet tersedia hingga 100 lembar, dijual dengan harga Rp10 juta. Agus menambahkan bahwa kemerdekaan RI tidak bisa datang dengan mudah, sebab kemerdekaan diraih dengan pengorbanan jiwa raga dan harta. Dia berharap agar uang NKRI bisa semakin menjaga kedaulatan.

“Sudah sepatutnya kita menghargai jasa-jasa bangsa dengan menjaga rupiah,” ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: News Editor
Terkini