PTPP Properti Bakal IPO US$150 Juta Awal 2015

Bisnis.com,21 Agt 2014, 02:38 WIB
Penulis: Sukirno
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Anak usaha perusahaan konstruksi milik pemerintah PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT PP Properti akan go public dengan mengincar dana sebesar US$150 juta pada awal 2015.

Perseroan menargetkan dapat meraup dana hingga Rp1,5 triliun dari pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO) PT PP Properti. Saham yang akan dilego pada kuartal I/2015 itu mencapai 20%-30% dari total modal disetor dan ditempatkan.

Direktur Keuangan PTPP Tumiyana mengatakan rencana IPO anak usaha PTPP itu akan digunakan untuk menunjang kinerja PT PP Properti. PT PP Properti ditargetkan dapat meraih tambahan modal sehingga dapat menangkap peluang bisnis properti di Tanah Air yang tengah moncer.

"Aset PP Properti yang digeser saat spin off Rp1,8 triliun, pada saat IPO forecast kami mendekati Rp10 triliun," ungkapnya, Rabu (20/8/2014).

Tambahan aset PP Properti, sambungnya, diperoleh dari proyek-proyek yang tengah dibangun anak usaha perusahaan pelat merah itu. Termasuk proyek superblok Grand Kamala Lagoon Kalimalang Bekasi Jawa Barat dan Grand Sungkono Lagoon Surabaya Jawa Timur.

untuk proses IPO, PP Properti akan menggunakan laporan keuangan perseroan pada kuartal III/2014. Diperkirakan total ekuitas pada saat IPO akan mencapai Rp4 triliun.

Dia memerkirakan total ekuitas konsolidasi mencapai Rp2,4 triliun pada akhir tahun ini. Total ekuitas yang dimiliki PP Properti saat spin off mencapai Rp1,8 triliun.

Nilai aset dan ekuitas yang diklaim cukup besar itu membuat perseroan tidak hanya membidik calon investor domestik. PTPP juga akan melakukan roadshow ke Hong Kong dan Asean untuk menjaring calon pemegang saham dari luar negeri.

"Enggak hanya domestik, market cap besar kalau Rp10 triliun. Kami akan roadshow sampai Hong Kong, kami cari US$150 juta," ujarnya.

Kendati demikian, perseroan belum menunjuk arranger untuk roadshow ke pasar global. PTPP juga hingga saat ini belum menunjuk penjamin emisi, tetapi sudah mengangkat penasihat keuangan dari swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini