Bisnis.com, JAKARTA—Instrumen obligasi dan sukuk diprediksi akan tetap mendominasi porsi investasi PT Taspen pada 2015.
Tri Lestari, Direktur Keuangan PT Taspen mengatakan, besaran porsi investasi di masing-masing instrumen investasi akan fleksibel, mengikuti kondisi pasar. “Tapi sepertinya obligasi dan sukuk akan menjadi porsi yang paing besar, sekitar 69%,” ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini.
Menurutnya, obligasi dan sukuk adalah instrumen yang paling tepat untuk investasi jangka panjang, seperti yang dibutuhkan Taspen. Tri menyatakan, sisanya akan diinvestasikan pada instrumen saham, deposito, properti, dan penyertaan langsung.
Mengenai jenis obligasi yang dipilih, Tri menjelaskan, seperti sebelumnya, pihaknya menginvestasikan pada surat utang pemerintah dan surat utang korporasi.
Seperti diketahui, Taspen menargetkan perolehan laba senilai Rp3,9 triliun hingga akhir 2014. Iqbal Latanro, Direktur Utama Taspen mengatakan, seluruh laba tersebut akan diinvestasikan pada 2015. Hingga Juni, Taspen sudah mendulang laba bersih senilai Rp1,74 triliun, tumbuh 757,97% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Tri menyebutkan, hasil investasi memberi kontribusi cukup signifikan bagi pertumbuhan laba. Hingga akhir semester I tahun 2014, komposisi pendapatan perseroan didominasi oleh pendapatan yang berasal dari hasil investasi sebesar 48,91%. Sementra itu, premi dan iuran berkontribusi sebesar 25,10% bagi pendapatan.
Pada semester I, perusahaan pelat merah tersebut meraup hasil Rp5,2 triliun dari investasinya, tumbuh 23,31% year on year.
Sebagai gambaran, Taspen memiliki total dana investasi senilai Rp114,16 tirliun hingga semester I. Dana tersebut dialokasikan pada beberapa instrumen, yakni 71,68% pada sukuk dan obligasi, 23,56% pada deposito, dan 4,77% pada saham serta KIK EBA.
Pada tahun ini, Tri menjelaskan, Taspen juga akan mengalokasikan Rp300 miliar untuk membangun Taspen Tower di kawasan Sudirman. Investasi untuk pembangunan gedung perkantoran itu sediri diprediksi mencapai Rp5 triliun.
Sebagian besar modal pembangunan tersebut, direncanakan akan meminjam dari bank. “Untuk tahun ini, dana perseroan yang akan kami keluarkan untuk Taspen Tower hanya Rp300 miliar,” imbuh Tri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel