BBM LANGKA: Organda Jateng Minta Pasokan Solar di Jalur Selatan Ditambah

Bisnis.com,26 Agt 2014, 18:56 WIB
Penulis: Muhammad Khamdi

Bisnis.com, SEMARANG -- Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi Jawa Tengah meminta kepada PT Pertamina untuk menambah pasokan bahan bakar minyak (BBM) di jalur selatan karena terjadi kelangkaan solar di wilayah itu.

Ketua Organda Jawa Tengah Karsidi Budi Anggoro mengatakan sejauh ini belum ada kendala serius mengenai pasokan premium dan solar bersubsidi di jalur pantai utara sejak adanya adanya kebijakan pemerintah mengenai pembatasan BBM awal Agustus ini.

Sebaliknya, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) pada jalur selatan mengalami kelangkaan BBM khususnya solar.

“Selain karena ada pembatasan, jalur selatan dijadikan arus utama lalu lintas untuk angkutan sejak adanya Jembatan Comal ambles. Makanya kami minta pasokan BBM di jalur utara dialihkan ke jalur selatan,” terangnya kepada Bisnis, Selasa (26/8/2014).

Kendati mengalami dampak kelangkaan, Karsidi mengaku kalangan pengusaha angkutan belum menaikkan tarif perjalanan untuk tujuan kota/kabupaten tertentu. Namun demikian, pihaknya akan mengevaluasi lebih jauh mengenai seberapa besar persentase atas dampak dari pembatasan BBM tersebut.

“Mengenai kenaikan tarif tentu akan kami sesuaikan dengan kondisi di lapangan,”  tuturnya.

Sejak adanya pengalihan jalur angkutan ke jalur selatan akibat Jembatan Comal ambles, kata Karsidi, biaya operasional angkutan yang semula melewati pantura membengkak.

Pasalnya, jalur yang dilewati angkutan harus memutar lebih jauh dari arus lalu lintas biasanya.

“Detailnya berapa persen pengaruhnya, kami belum menghitung secara keseluruhan,” tuturnya.

External Relations Pertamina Marketing Operation Region IV Jateng - DIY Roberth MV Dumatubun menjelaskan tren konsumsi BBM bersubsidi jenis premium pada Januari – Juli terus meningkat sehingga perlu dikendalikan. 

Pertamina mencatat konsumsi premium harian secara normal 10.014 KL dan mengalami peningkatan 33% selama masa Lebaran.

Jika dihitung normal maka kuota tahun ini tersisa tidak lebih dari 1juta KL untuk empat bulan dan butuh pengendalian. 

“Fokus pengendalian lebih ke premium karena banyak kebutuhan di situ. Awalnya di Jateng tidak rusuh namun di perbatasan seperti Tegal, Brebes terkena imbas Jawa Barat jadi konsumsinya naik. Ini penting diketahui,” paparnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini