Mengais Rejeki dari Sepeda Bekas di Pasar Rumput Manggarai

Bisnis.com,29 Agt 2014, 14:05 WIB
Penulis: Sanjey Maltya
Foto ilustrasi toko sepeda. /
Bisnis.com, JAKARTA--Di bawah sengatan terik matahari, ia dengan tekun menyapu kuas ke batangan sebuah sepeda anak-anak tanpa merek.
 
"Mau di-cat hitam Mas, kalau terik gini hasilnya lebih mengilap," kata lelaki paruh baya itu saat disambangi Bisnis.com ke lapaknya di Pasar Rumput, Jumat (29/8/2014). Di situ telah berjejer sepeda lainnya dengan merek dan harga yang bervariasi.
 
Wardi namanya, 54 tahun, sudah mulai mengais rezeki di Pasar Rumput sejak tahun 1993 lalu. Saat itu pemerintah masih belum menggusur lapak di seberang Pasaraya Manggarai, sehingga ia bisa lebih leluasa menjajakan sepeda dagangannya tanpa perlu takut razia dari aparat kepolisian.
 
Sembari tekun mengecat sepeda yang tengah ia restorasi, Wardi mengisahkan bahwa dirinya merantau dari Kediri ke Jakarta tahun 1985 silam dengan harapan mendapat penghidupan yang lebih baik.
 
Alih-alih bekerja ia justru memilih mendirikan usaha sepeda bekas. "Kalau dulu omsetnya lumayan Mas bisa terjual 4-5 unit sehari. Di akhir pekan bisa sampai 10 unit. Sekarang, mau jual 2 unit saja susah."
 
Namun demikian, Wardi mengakui ia masih mampu mencukupi kebutuhannya sehari-hari dan menyekolahkan ketiga anaknya yang masih berada di kampung.
 
Dia berharap, pemerintah terus gencar menggalakkan penggunaan sepeda di Ibukota. "Selain ramah lingkungan, kan juga bisa meningkatkan omset pedagang sepeda bekas seperti kami ini Mas," ujar Wardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Setyardi Widodo
Terkini