INFLASI JABAR: Agustus 2014 Di Bawah Inflasi Nasional

Bisnis.com,01 Sep 2014, 13:59 WIB
Penulis: Adi Ginanjar Maulana
Ilustrasi/pu.go.id

Bisnis.com, BANDUNG -- Badan Pusat Statistik Jawa Barat mencatat laju inflasi Agustus 2014 mencapai 0,44%, lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 0,47%.

Kepala BPS Jabar Gema Purwana mengatakan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga menjadi penyumbang inflasi tertinggi sebesar 3,13%.

Hal ini dipicu dimulainya tahun ajaran baru SD, tarif SMA, tarif SMP, tarif perguruan tinggi, dan taman kanak-kanak sebesar.

Selanjutnya, bahan makanan menyumbang inflasi sebesar 0,19%, disusul kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,51%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,48%, kelompok sandang 0,08%, kelompok kesehatan 0,28%, serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,43%.

“Adapun laju inflasi tahun kalender sebesar 3,08%, sedangkan secara year on year inflasi tercatat sebesar 3,11%,” katanya, Senin (1/9).

Di sisi lain, tujuh kota pantauan indeks harga konsumen (IHK) di Jabar seluruhnya mengalami inflasi.

Dia menyebutkan inflasi tertinggi di Kota Cirebon sebesar 0,91%, diikuti Kota Tasikmalaya 0,66%, Kota Bekasi 0,51%, Kota Bandung 0,41%, Kota Bogor dan Kota Depok masing-masing sebesar 0,34%, serta terendah Kota Sukabumi sebesar 0,25%.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jabar Dody Gunawan Yusuf menambahkan wacana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) diperkirakan menjadi pemicu naiknya inflasi bulan depan.

Dia beralasan dengan wacana tersebut berimbas pada kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat.

“Dengan wacana kenaikan saja membuat harga kebutuhan sedikit naik,” ujarnya.

Meski demikian, ujarnya, kenaikan inflasi tidak akan melonjak seperti 2013 lalu akibat kenaikan BBM yang terus tertunda.

“Kami perkirakan BBM ada kenaikan sekitar akhir Oktober. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena diperkirakan inflasi tidak akan melonjak,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini