Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Industri keuangan syariah harus bertransformasi demi memperkuat konektivitas dengan ekonomi di sektor riil guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dunia.
Gubernur Bank Negara Malaysia Zeti Akhtar Aziz mengatakan arus keuangan syariah antarnegara di pasar internasional meningkat dan memfasilitas industri finansial di berbagai negara. Sayangnya, keuangan syariah belum optimal digunakan dalam industri riil.
“Keuangan syariah diakui telah menjadi bagian dari konfigurasi perubahan sistem keuangan global,” katanya dalam Global Islamic Financial Forum, Rabu(3/9/2014).
Menurut dia, langkah yang harus ditempuh ialah mengembangkan berbagai model keuangan strategis. Hal itu diperlukan sebagai upaya terus meningkatkan globalisasi keuangan syariah, khususnya berkontribusi pada sektor riil.
Dia meyakini infrastruktur keuangan syariah global telah memberi hasil melalui pertumbuhan pasar yang stabil. Tantangan ke depan, lanjutnya, ialah meningkatkan kapasitas untuk mendorong inklusifitas dan pertumbuhan ekonomi secara seimbang.
Transformasi terus dibutuhkan untuk meningkatkan jumlah investor keuangan syariah. Sayangnya, selama ini baru sukuk yang menjadi produk primadona banyak investor.
Seiring peningkatan yang berkelanjutan, aset keuangan global dalam industri keuangan syariah diperkirakan tumbuh mencapai US$2 triliun.
Dari sisi geografis, skala jangkauan industri keuangan syariah juga meluas hingga ke berbagai negara. Tak hanya di negara mayoritas muslim, tetapi juga seperti Jepang, Inggris, dan negara-negara di Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel