Impor Barang Modal Menurun, Kinerja Industri Melemah

Bisnis.com,03 Sep 2014, 11:23 WIB
Penulis: Dini Hariyanti
Ilustrasi/

Bisnis.com, JAKARTA--Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai penurunan impor golongan barang modal dan bahan baku mengindikasikan penurunan geliat industri. Pasalnya permintaan jenis barang ini pada umumnya memang dipenuhi dari impor.

"Kalau impor turun ini memperkuat bahwa target pertumbuhan industri 6% tidak bisa tercapai," ucap Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Natsir Mansyur saat dihubungi Bisnis, Rabu (2/9/2014).

Kadin menilai sekitar 75% kebutuhan bahan baku industri manufaktur di dalam negeri berasal dari impor. Kondisi ini menunjukkan industri hulu belum berkembang dengan baik sehingga tak mampu memenuhi permintaan di dalam negeri.

Ketergantungan terhadap impor mesin mencerminkan produksi barang modal di Tanah Air belum cukup produktif untuk memenuhi kebutuhan yang ada.

"Sekarang kita harus genjot hilirisasi mineral yang gunanya agar industri hulu terbangun sehingga kita bisa subtitusi impor," ucap Natsir.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang tujuh bulan pertama tahun ini impor barang modal dan bahan baku/penolong menyusut masing-masing 10% dan 6,2% secara year-on-year.

Berdasarkan persentase itu impor bernilai US$17 miliar untuk barang modal, sedangkan bahan baku US$80 miliar.

Demi menutupi kebutuhan industri manufaktur nasional, Kemenperin mengklaim memacunya melalui fasilitasi insentif fiskal.

Rangsangan berupa tax holiday antara 5-10 tahun tersedia untuk mendorong pertumbuhan industri peralatan yang dapat mendukung aktivitas produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor:
Terkini