Liberalisasi Perbankan di Negara Asean Belum Berjalan

Bisnis.com,08 Sep 2014, 12:53 WIB
Penulis: Bunga Citra Arum Nursyifani

Bisnis.com, SINGAPURA - Pelaku industri perbankan Indonesia mengharapkan perlakuan yang setara terkait ekspansi bank asing pada pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

Chief Financial Officer PT Bank Mandiri Tbk, Pahala N Mansyury mengatakan saat ini Indonesia sangat terbuka terhadap investor asing di sektor perbankan, dengan mengizinkan kepemilikan hingga 99%.

"Nah kita maunya negara lain juga sama welcome-nya, ada perlakuan yang setara apabila perbankan Indonesia mau ekspansi ke sana," ujarnya di sela ASEAN Business Club Forum 2014, Senin (8/9/2014).

 

Namun,  kenyataannya tidak demikian. Malaysia misalnya, hanya mengizinkan kepemilikan asing di bank sekitar 25%-30%, sedangkan Singapura mensyaratkan izin khusus jika asing mau menanamkan modal lebih dari 5% di sektor perbankannya.

"Jika sudah dicapai kesetaraan dalam keterbukaan pasar tadi, maka rasa kepercayaan dan aliansi di antara negara anggota ASEAN akan lebih mudah tercapai," katanya.

Liberalisasi di sektor perbankan ini diyakini Pahala baru tercapai pada 2020, sebab masih harus memperhitungkan berbagai faktor termasuk kesiapan sumber daya manusia.

Bank Mandiri di sisi lain, belum terlalu banyak berbicara di pasar international, mengingat kontribusi dari pasar itu hanya sekitar 5% dari total pendapatan mereka.

"Ke depannya kami berharap bisa lebih berpartisipasi di pasar global menyusul makin berkembangnya korporasi Indonesia," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yusran Yunus
Terkini