Bisnis.com, SEMARANG—Pengembangan koperasi berbasis syariah di Jawa Tengah terus dipacu guna memberi alternatif pembiayaan kepada masyarakat.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi UKM Khairul Djamhari menilai perkembangan ekonomi berbasis syariah penting dan potensial jika melihat dari peluang penduduk Indonesia yang mayoritas umat muslim.
“Namun jumlah konsumen dengan kegiatan transaksional syariah baru 5%-6% sehingga menjadi keprihatinan karena perkembangannya tidak terlalu cepat,” jelasnya dalam Gerakan Koperasi Syariah Jateng, Kamis (10/9).
Pihaknya melihat lambatnya perkembangan koperasi syariah dipengaruhi rendahnya sosialisasi dibandingkan dengan yang konvensional. Padahal masyarakat membutuhkan informasi memadai untuk menjadi nasabah bertransaksi syariah.
Secara nasional jumlah koperasi syariah mencapai 3.000 unit dengan pengembangan yang terus didorong di berbagai daerah. Provinsi Jateng menjadi wilayah ketiga daerah pengembangan setelah Nusa Tenggara Barat dan DI Yogyakarta.
“Yang penting harus ada arus kuat meningkatkan kualitas ditopang kesiapan lembaga keuangannya. Harus ada sistem, insentif, dan payung hukum untuk keamanan.”
Khairul menganggap lembaga keuangan nonbank berbasis syariah yang beroperasi saat ini sebagian besar legal sebagian lainnya masih belum terbuka. “Masih malu-malu kucing padahal praktinya syariah dengan manfaatkan perhitungan bunga dan misbah.”
Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko mengatakan ekonomi syariah semakin berkembang dan menjadi tren sebagian kelompok masyarakat. Pemprov berharap koperasi syariah dimanfaatkan kalangan UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.
“Melalui gerakan koperasi syariah, pemerintah berfikir bagaimana memberikan fasilitas dari berbagai lini, termasuk mengikuti tren ekonomi syariah baik melalui bank maupun koperasi sebagai pilihan masyarakat,” ungkapnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko menyampaikan hingga triwulan II/2014 tercatat 27.572 unit koperasi di Jateng dengan 3% diantaranya tidak aktif.
“Jumlah koperasi syariah masih sangat minim baru sekitar 600 dan akan terus disosialisasikan melalui gerakan membumikan koperasi syariah sehingga akan terus berkembang,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel