NPL Konstruksi Meningkat, Seleksi Calon Debitur Makin Ketat

Bisnis.com,12 Sep 2014, 18:39 WIB
Penulis: Farodlilah Muqoddam
Ilustrasi

 Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah tren peningkatan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di sektor konstruksi, bank menetapkan seleksi lebih ketat terhadap calon debitur.

Senior Assistant Vice President Institutional Banking & BUMN Division PT Bank Panin Tbk. (Bank Panin) Wim T. Tjambolang menilai peningkatan rasio NPL di sektor konstruksi terjadi akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional.

Ekonomi yang melambat menyebabkan bisnis konstruksi berkontraksi sehingga berpengaruh kepada cashflow perusahaan.

“Akibatnya, pembayaran kredit macet,” katanya, Jumat (12/9/2014).

Dalam kondisi seperti ini, lanjutnya, Bank Panin menerapkan strategi lebih selektif dalam memilih calon debitur baru.

Bank lebih memprioritaskan debitur berskala besar yang memiliki rekam jejak bagus.

Perusahaan berskala besar yang didukung permodalan baik cenderung lebih mampu menahan guncangan.

Di samping itu, perusahaan-perusahaan tersebut umumnya lebih mudah mendapatkan proyek-proyek baru sehingga cashflow terjaga.

Adapun, untuk debitur lama (existing), Bank Panin terus memonitor performa perusahaan guna menghindari potensi kredit bermasalah di kemudian hari.

Menurut catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio NPL di sektor konstruksi pada Juli 2014 mencapai 4,43%, paling tinggi di antara sektor lainnya.

Pada periode sama, rasio NPL industri perbankan tercatat 2,13%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini