Bisnis.com, JAKARTA—Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) berencana menyusun pilot project untuk mengembangkan UMKM melalui basis syariah.
Ketua Umum ISMI Ilham Akbar Habibie mengatakan UMKM tidak bisa hanya mengandalkan proteksi dari pemerintah dalam menghadapi persaingan yang kian terbuka, salah satunya Masyarakat Ekonomi Asean yang akan dimulai tahun depan.
"Perlu kemandirian dan daya saing, harus ada agenda keberpihakan," ujarnya seusai membuka Rakornas ISMI I di Jakarta, Sabtu (13/9/2014).
UMKM adalah bagian penting dalam perekonomian nasional. Kontribusi sektor ini pada PDB dalam beberapa tahun terakhir, katanya, mencapai 56%.
"Kalau dilihat struktur ekonomi Indonesia, maka UMKM porsinya cukup besar mencapai 99%, harus ada keterwakilan. Kalau usaha besar saya kira Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) sudah cuku mewakili, makanya kami fokus ke UMKM," kata Ilham.
Dia tidak menampik usia ISMI sebagai sebuah organisasi masih tergolong muda. Namun dia meyakini melalui pilot project yang tepat kontribusi ke UMKM dapat dioptimalkan. Selain dari sektor permodalan, ISMI juga akan mengembangkan jejaring sektor UMKM.
Ilham menambahkan, tahun depan ISMI berencana melebarkan jaringan ke berbagai provinsi maupun kabupaten/kota. "Sekarang susun program kerja dulu dan membuat pilot project baru nanti dirikan ISMI di provinsi atau kota."
ISMI dideklarasikan pada 2013 oleh sejumlah organisasi antara lain Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Kadin dan Majelis Ulama Indonesia. Beberapa tokoh dan pengusaha nasional yang aktif dalam ISMI antara lain Erick Thohir, Erwin Aksa dan Anindya Bakrie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel