Jokowi Ubah Struktur Kabinet, Istana: Itu Bisa Berdampak Negatif

Bisnis.com,16 Sep 2014, 18:26 WIB
Penulis: Anggi Oktarinda
Jokowi & JK/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Istana mengingatkan perubahan struktural dalam kabinet berpotensi membawa dampak pada pemerintahan.

Hal itu dikemukakan Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha seiring dengan rencana sejumlah perubahan pada struktural kabinet yang akan dipimpin oleh Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih M. Jusuf Kalla, khususnya terkait dengan rencana penghapusan jabatan wakil menteri.

"Yang saya ketahui presiden menyampaikan, suatu perubahan di struktural kementerian bilamana diubah akan membawa dampaknya," ujar Julian di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/9/2014).

Julian mengemukakan sebetulnya pemerintahan sekarang tidak dalam posisi mengomentari kebijakan Jokowi-JK terkait struktural kabinet.

Pemerintah, ujarnya, menghormarti seluruh keputusan yang diambil kaena merupakan sesuatu yang baik.

Namun demikian, ujarnya, rencana perubahan struktural di kabinet harus dilakukan dengan matang agar tidak terjadi ekses yang justru berdampak negatif.

"Kalau memang siap melakukan itu [merombak kabinet] tidak apa-apa. Tapi kalau dilakukan tanpa assesment dan penilaian matang, dampaknya bisa kontraproduktif. Itu mungkin sudah dipikirkan pak Joko Widodo," ujar Julian.

Lebih lanjut, ia mengakui belum mendapatkan arahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk berbicara mengenai komposisi kabinet Jokowi.

Kemarin, Jokowi memastikan 18 kementerian dalam kabinetnya mendatang akan diisi profesional murni, sementara 16 sisanya dari profesional berlatar belakang Parpol.

"Jadi belum ada yang bisa saya sampaikan mengenai hal ini. Tapi saya pikir tidak terlalu banyak berubah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sepudin Zuhri
Terkini