Moda Transportasi Berbasis Rel DKI-Bandung Dapat Sambutan

Bisnis.com,16 Sep 2014, 21:00 WIB
Penulis: Veronika Yasinta
Prototipe monorel buatan Indonesia UTM-125 di terparkir di area PT Bangun Melu Wiweka,Tambun, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (24/10). PT Bangun Melu Wiweka berharap monorel buatan Indonesia dapat ikut berpartisipasi pada pembangunan moda transportasi di Indonesia yang akan menyerap banyak tenaga kerja./antara

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana kerja sama penambahan moda transportasi berbasis rel oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Bandung mendapat sambutan baik dari Kepala Humas DAOP 2 Zunerfin. Namun masih terjadi kekosongan penumpang pada perjalanan kereta api Jakarta menuju Bandung dan sebaliknya.

Dari 8 jadwal perjalanan Jakarta-Bandung separuhnya mengalami kekosongan penumpang. Zunerfin mengatakan bahkan di akhir pekan memang banyak warga Jakarta yang menggunakan kereta api  menuju Bandung. Tetapi pada hanya jam-jam tertentu saja sehingga tetap terjadi kekosongan penumpang pada jadwal  tertentu.

“Kenyataan di lapangan Kereta Api jurusan Jakarta-Bandung pada jam-jam tertentu memang banyak tapi pada jam-jam tertentu juga kosong,” ujarnya saat dihubungi bisnis.com pada Selasa (16/9/2014).

Zunerfin menyarankan agar pemerintah terkait memberikan terobosan untuk menjaring minat masyarakat menggunakan moda transportasi kereta api, misalnya dengan menjalin kerjasama dengan komunitas dan travel.

Dia mengatakan jika penambahan ini tidak dibarengi dengan terobosan baru maka tidak akan memberi manfaat yang signifikan.

“Terobosan dengan kerjasama komunitas atau travel sehingga bisa mengisi perjalanan kekosongan kereta api sehingga tiddak kosong banget,” tambahnya.

Wisatawan asal Jakarta yang membanjiri Bandung setiap akhir pekan menimbulkan kemacetan sehingga diperlukan moda transportasi yang aman dan nyaman untuk mengakomodasi hal tersebut. Walikota Bandung Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah menyepakati untuk menjalin kerjasama untuk memperbanyak kereta api.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini