Bahan Baku Kayu: Hutan Tanaman Pola Mosaik Jadi Solusi

Bisnis.com,16 Sep 2014, 03:30 WIB
Penulis: Irene Agustine

Bisnis.com, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Hadi Daryanto menyatakan pengelolaan hutan tanaman dengan pola mosaik dapat menjawab kebutuhan bahan baku kayu, sekaligus pangan dan energi terbarukan.

Menurutnya, pembangunan hutan tanaman dengan pola mosaik di dalam maupun di luar kawasan hutan dapat menjadi jalan mencapai kedaulatan pangan, energi dan hasil hutan Indonesia.

"Selain produk kayu, dari hutan tanaman bisa dihasilkan bahan pangan dan energi terbarukan," katanya dalam Seminar Kedaulatan Pangan, Energi dan Produk Kehutanan, Jakarta, (15/9/2014).

Hadi mengatakan tak kalah pentingnya mempertahankan hutan alam, meskipun hutan tanaman dapat memberikan banyak hasil yang menguntungkan.

“Makanya diterapkan pola mosaik di mana hutan tanaman dikembangkan pada areal terdegradasi sementara hutan alam yang masih baik dipertahankan,” jelasnya.

Hadi juga menyatakan bahwa pengelolaan hutan tanaman dengan pola mosaik sekaligus menjawab kritik yang kerap dilontarkan oleh segelintir LSM terhadap pemanfaatan kawasan hutan di Indonesia.

Dia menjelaskan bahwa pada hutan tanaman kawasan hutan, dapat dilakukan dengan menanam jenis penghasil pangan seperti sagu.

Adapun, jenis tanaman semusim seperti jagung atau singkong juga dapat dikembangkan dengan pola tumpang gilir dan tumpang sari.
 
"Pengembangan tanaman pangan di hutan tanaman yang dikelola masyarakat bisa dilakukan dengan pola agroforestry," tambahnya.
 
Untuk menghasilkan energi terbarukan, Hadi melanjutkan, optimalisasi hutan tanaman bisa dilakukan dengan menanam pohon seperti aren, nyamplung dan jenis penghasil bahan bakar nabati.

"Kayu yang dihasilkan dari hutan tanaman juga bisa dimanfaatkan sebagai bioenergi berbasis biomassa," katanya.

Berdasarkan data Kemenhut, Luas lahan hutan di Indonesia mencapai 125,7 juta hektare atau mencapai 6,4% dari total luas daratan yang seluas 189,3 juta hektare.

Luas hutan yang dialokasikan sebagai hutan produksi sebesar 73,9 juta hektare di mana sekitar 10,3 juta hektare dibebani izin pengelolaan hutan tanaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini