Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) mengalokasikan dana senilai Rp1,7 triliun atau sekitar 55% dari total belanja modal senilai Rp2,7 triliun pada tahun ini untuk mempersiapkan infrastruktur teknologi informasi.
Direktur BCA Anthony B. Elam mengatakan sebagian dana tersebut digunakan untuk mempersiapkan integrasi kartu debet, kartu kredit, dan kartu uang elektronik BCA.
“Dipersiapkan chip-nya, sistem keamanannya,” katanya, Kamis (18/9/2014).
BCA juga terus meningkatkan layanan mobile banking bagi nasabah ritel maupun korporasi. Selain itu, BCA juga berencana mengembangkan sistem mobile banking yang lebih sederhana untuk menjangkau nasabah di kelas menengah ke bawah. Upaya tersebut dilakukan untuk mendongkrak likuiditas, terutama menjaring dana-dana murah.
Menurut laporan keuangan semester I/2014, BCA berhasil mempertahankan posisi pendanaan dengan total dana pihak ketiga (DPK) Rp 421,2 triliun, meningkat 11,3% year on year.
Saldo dana rekening transaksi baik giro maupun tabungan mendominasi DPK dengan porsi 77,2%. Simpanan dalam bentuk tabungan dan giro meningkat 6,3% year on year menjadi Rp 325,2 triliun.
Dana giro tercatat naik 8,9% year on year menjadi Rp105,7 triliun, sedangkan dana tabungan tumbuh 5,1% year on year menjadi Rp 219,5 triliun. Sepanjang semester I/2014 BCA juga mencatat pertumbuhan signifikan pada dana deposito sebesar 32,4% year on year menjadi Rp 96,0 triliun lantaran kenaikan suku bunga deposito secara bertahap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel