Kontraksi Ekonomi: Indonesia Tertolong Jepang

Bisnis.com,21 Sep 2014, 19:42 WIB
Penulis: Ardhanareswari AHP
Kantor Bank Sentral Jepang, BoJ/Reuters-Yuriko Nakao

Bisnis.com, JAKARTA--Peneliti dari Indonesia Research Institute Yanuar Rizky menilai Indonesia dan emerging market lainnya banyak tertolong oleh gelontoran stimulus dari Bank of Japan (BoJ).

"Kalau tidak ada quantitative easing (QE) Jepang tidak ada penyangganya. Ada uang lagi dari Jepang," ungkapnya, Minggu (21/9/2014).

Kontraksi pertumbuhan ekonomi Negeri Sakura itu membuat BoJ menjaga stimulus moneter senilai US$571 miliar-US$666 miliar per tahun untuk memulihkan performa ekonominya.

Uang itulah, kata Yanuar, yang akhirnya masuk ke pasar negara berkembang termasuk Indonesia saat uang dari QE the Fed mulai menciut karena adanya pembalikan dana kembali ke negara asalnya.

Minggu lalu the Fed memastikan suku bunga acuannya atau Fed fund rate akan naik menjadi 1,375% pada 2015, melonjak dari posisi saat ini pada level 0,25%.

Yanuar mengatakan, capital outflow adalah suatu hal yang tak terbantahkan. Jika Indonesia ingin menahannya hal itu berarti perang suku bunga untuk memberikan imbal hasil lebih bagi pelaku pasar.

Namun, efeknya akan mengetatkan perekonomian dalam negeri. "Kalau kita mau ubah paradigma keluar biar saja keluar kita bisa ambil kontrol permainan. Tapi itu butuh suatu keberanian," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini