Pangsa Pasar TPT Majalaya Turun

Bisnis.com,23 Sep 2014, 14:33 WIB
Penulis: Adi Ginanjar Maulana, Dimas Waraditya
Pabrik tekstil dan produk tekstil/Bisnis

Bisnis.com,  BANDUNG—Pangsa pasar tekstil dan produk tekstil (TPT) Majalaya Jawa Barat mengalami penurunan jelang akhir tahun 2014.

Ketua Paguyuban Pengusaha Tekstil Majalaya (PPTM) Deden Suwega mengatakan semester ini persentase pangsa pasar lokal TPT Majalaya hanya 30%.

"Penurunan ini terjadi karena beberapa waktu lalu pengusaha menunggu keputusan MK soal pemilihan presiden karena sempat khawatir akan terjadi kerusuhan,” kata Deden saat kepada Bisnis, Selasa (23/9/2014).

Meskipun pangsa pasar menurun,  menurutnya, bukan berarti ada pengurangan jumlah produksi.

Industri TPT Majalaya konsisten memproduksi sekitar 1 juta potong kain per bulan.

Deden menambahkan, tahun ini terdapat anomali dalam serapan produk TPT Majalaya. Dalam 2-3 tahun sebelumnya  pesanan kain sarung tiap bulan bisa mencapai 1 juta setiap bulan hingga selalu tidak ada stok tersisa di gudang.

"Namun untuk tahun ini masih ada sekitar 25.000 kodi (500.000 potong) kain yang belum keluar gudang," ujarnya.

Selain momentum pemilu, kecenderungan pedagang yang lebih suka menjual barang impor asal Tiongkok menurut Deden turut berkontribusi pada penurunan pangsa pasar domestik produk industri dalam negeri.

Hal tersebut membuat industri TPT Majalaya mengalami penurunan serapan produksi dan pemangkasan profit yang cukup signifikan.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat meyakini industri TPT  menjadi sektor andalan saat digulirkannya bebas Asean 2015.

Kepala Disperindag Jabar Fery Sofwan Arief mengatakan saat ini industri TPT di kawasan ini dinilai masih menunjukkan pertumbuhan signifikan.

Dia mengatakan anggapan industri TPT merupakan sunset industry sama sekali tidak tepat.

“Hal ini dibuktikan dengan sumber daya manusia (SDM) tekstil yang besar serta permintaan barang saat ini relatif tinggi,” ujarnya.

Saat ini Disperindag sudah menyiapkan tempat pelatihan simulasi industri TPT dengan kapasitas 100 mesin di Cijerah Bandung.

“Kami juga akan membebaskan lahan seluas 3 hektare untuk membangun pusat SDM industri TPT,” ujarnya.(k29/k30)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ismail Fahmi
Terkini