Bisnis.com, JAKARTA--Lembaga Penjaminan Simpanan /LPS akhirnya memamparkan alasan memilih J Trust Co Ltd menjadi satu-satunya calon investor pembelian 99,96% saham PT Bank Mutiara Tbk.
Sekretaris LPS Samsu Adi Nugroho mengatakan selain pertimbangan harga, J Trust Co Ltd memaparkan rencana bisnis untuk Bank Mutiara yakni Bank Mutiara akan dikembangkan menjadi bank yang bermain di segmen ritel.
"Visi mereka kan ialah Bank Mutiara ini menyokong bisnis mereka karena mereka itu banyak bisnis ritel, seperti di Korea dan negara lainnya. Selain itu, kemungkinan besar, dia [J Trust Co Ltd] ingin punya kepemilikan mayoritas," ujarnya di Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Samsu mengatakan rencana bisnis itu akan diuji lagi dalam fit and proper test yang akan dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan/OJK.
Dia mengatakan alasan lainnya, investor asal Negeri Sakura juga akan melakukan pembayaran secara cash dan bersedia untuk menghadapi kasus hukum Bank Mutiara.
Samsu menjelaskan tugas LPS selanjutnya ialah mengejar aset-aset bank Mutiara yang berada di luar negeri seperti di Hong Kong dan Swiss. Dia merinci total aset Bank Mutiara yang di luar negeri sekitar U$$156 juta. Seluruh aset tidak masuk menjadi milik calon investor pemenang tetapi menjadi milik LPS.
"Kalau LPS dapat berarti dapat tambahan, kalau tidak dapat berarti tidak ada penambahan," paparnya.
Sebelumnya, LPS telah menunjuk J Trust Co Ltd selaku satu-satunya calon investor pemenang untuk kepemilikan 99,96% saham Bank Mutiara. J Trust Co Ltd menyisihkan enam calon investor lainnya yang juga berminat memiliki Bank Mutiara.
J Trust Co Ltd merupakan perusahaan holding investasi yang tercatat di Bursa Saham Tokyo (Tokyo Stock Exchange). Beberapa segmen bisnis yang ditangani J Trust antara lain perbankan, perusahaan pembiayaan, pinjaman konsumer, kartu kredit, dan penjamin kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel