PEMKOT BALIKPAPAN: Pengerajin Tahu Tempe Direlokasi

Bisnis.com,24 Sep 2014, 16:52 WIB
Penulis: Nadya Kurnia
Pengerajin tahu tempe di Kota Balikpapan direlokasi/JIBI

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pemerintah Kota Balikpapan kembali merelokasi pengrajin tahu dan tempe ke Kawasan Industri Kecil Somber (KIKS). Rekolasi ini merupakan tahap lanjutan dari relokasi keselurah pengrajin tahu dan tempe di Balikpapan yang kini berjumlah 118 pengrajin.

Ketua Badan Pengelola KIKS Bahrun mengatakan, saat ini sudah ada 15 unit rumah siap huni yang kini masih dalam proses penyusunan pola penempatan relokasi sesuai dengan perda terbaru mengenai aset negara.

“15 bangunan sudah dibuat dengan dana bantuan dari anggaran provinsi, pengrajin yang mau masuk tata cara dan ketentuannya pakai yang terbaru, karena sebelumnya  masih pakai peraturan tahun 1999-2000,” tutur Bahrun kepada Bisnis, Rabu (24/9/2014)

Saat ini, sudah ada 60 pengrajin yang melakukan produksi tahu dan tempe di KIKS. Dengan akan direlokasinya 15 pengrajin baru, tersisa 43 pengrajin tahu dan tempe di Balikpapan yang menunggu relokasi pada tahap selanjutnya.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Balikpapan Doortje Marpaung mengatakan pemkot akan melaksanakan relokasi tahap selanjutnya pada 2015.  “Tahun depan akan kami bangun dengan dana APBD dan dana dari provinsi. Kami akan lakukan step by step,” jelas Doortje kepada Bisnis, Rabu (24/9/2014).

Selain pembangunan unit rumah untuk para pengrajin, saat ini proyek pembangunan rumah susun di KIKS pun telah ditinjau oleh Kementerian Perumahan Rakyat. Kendati demikian, Doortje belum yakin akan kepastian pembangunan rusun tersebut. “Kami tunggu kepastiannya, saat ini masih ditinjau oleh Kementerian Perumahan Rakyat. Kepastian untuk membangun belum ada,” tambahnya.

Lebih lanjut, Doortje mengatakan pihaknya akan terus memonitor kelangsungan proyek pembangunan rumah susun tersebut melalui Kementerian Perumahan Rakyat dan Dinas Tata Kota Balikpapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Martin Sihombing
Terkini