Mengenal Andropause pada Pria

Bisnis.com,25 Sep 2014, 18:50 WIB
Penulis: Deandra Syarizka
Pada usia 40, hormon pertumbuhan telah hilang hampir setengahnya. /m.kaskus.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Akhir-akhir ini Dodi (45), seorang pengacara yang tengah berada di puncak karirnya, sedang gelisah. Pria yang memiliki mobilitas tinggi ini akhir-akihr ini merasa performa tubuhnya kian menurun.

Dia menjadi semakin pelupa dan mudah marah, berat badannya pun meningkat meski nafsu makannya berkurang. Karirnya pun terancam akibat fokus dan staminanya yang menurun drastis saat bekerja.

Dodi barangkali tak sendirian, sebab gejala ini lazim terjadi pada pria di rentang usia mulai 40-70. Yang dialaminya adalah akibat dari penuaan yang sering terjadi seriring bertambahnya usia. Ini mirip dengan masa menopause pada perempuan. Bedanya, pada laki-laki gejala ini disebut dengan andropause.

Andropause adalah sebutan bagi masa-masa penuaan yang disertai dengan penurunan hormon testosteron pada pria. Di Indonesia, penyakit ini memang belum banyak dikenali dan tidak sefamiliar penyakit menopause pada perempuan.

“Andropause yang terjadi pada pria berbeda dengan yang terjadi pada perempuan, fungsi seksual maupun fertilitas tidak berhenti sama sekali pada laki-laki yang mengalami gejala andropause, namun terjadi penurunan secara bertahap,” ujar pakar endokrinologi asal Singapura Dokter Alvin Ng dalam acara Bincang Sehat Bersama Dr.Alvin di Grand Hyatt Jakarta, Kamis (25/09/2014).

Menurut Alvin, puncak hormon pertumbuhan pria sekitar 20 tahun dan menurun sekitar 14% setiap 10 tahun. Pada usia 40, hormon pertumbuhan telah hilang hampir setengahnya dan pada usia 80 hanya akan tersisa beberapa persen saja.

Kekurangan hormon ini menyebabkan tanda-tanda penuaan semakin terlihat. Karenanya, pria harus waspada terhadap ketidakseimbangan hormon ini sebelum gejala tersebut menjadi lebih buruk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini