Penyediaan Air Minum: SPAM Petanu Terancam Mubazir

Bisnis.com,25 Sep 2014, 15:27 WIB
Penulis: Feri Kristianto
Ilustrasi/pustaka.pu.go.id

Bisnis.com, DENPASAR — Keberadaan sistem penyediaan air minum SPAM Petanu di Kabupaten Gianyar belum memberikan efek positif bagi warga di Kawasan Selatan Bali.

Hal itu terjadi karena pemerintah daerah tidak kunjung membangun instalasi ke rumah-rumah warga.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, meskipun sudah diresmikan awal tahun ini, hingga kini dua daerah yang menjadi tujuan pembuatan SPAM yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung belum memasang instalasi penyaluran ke rumah warga.

“Kami harapkan sesegera mungkin, karena rakyat perlu air,” tuturnya, Kamis (25/9/2014).

Warga di Kecamatan Kuta Selatan seperti Desa Kutuh mengalami krisis air bersih yang diakibatkan terbatasnya suplai air dari PDAM Badung.

Namun, krisis tersebut tidak dialami oleh hotel yang banyak berada di kawasan selatan tersebut.

Krisis terjadi karena PDAM Badung belum membuat instalasi air untuk dialirkan kepada masyarakat.

Menurut Pastika, apabila dikerjakan dengan cepat, maka kejadian krisis air tersebut tidak sampai muncul.

“Itu barangkali persoalan manajemen,” ujarnya.

SPAM Petanu yang diresmikan pada Maret 2014 mampu mengalirkan air sebesar 300 liter/detik untuk 21.000 rumah tangga.

Nilai investasi SPAM tersebut sebesar Rp344,3 miliar yang bersumber dari Kementerian PU Rp97,5 milliar, APBD Rp 120,8 miliar, serta APBD Badung dan Kota Denpasar bersama PDAM terkait sebesar Rp126,0 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini